BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Mewakili Wali Kota Pangkalpinang, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Juhaini menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi daerah secara zoom meeting yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri Keuangan melalui zoom meeting, Senin (20/10/2025) di Smart Room Center (SRC) Kantor Wali Kota Pangkalpinang.
BACA JUGA:Sosialisasi Sistem Manajemen Talenta Pemkab Bangka Tengah, Efrianda: Karir ASN Akan Lebih Terarah
Terlihat di Rakor Pengendalian Inflasi Daerah secara zoo meeting ini dihadiri Menteri Dalam Negeri Tirto Karnavian dan Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa.
Kepada wartawan seusai rakor, Juhaini menyampaikan Pemerintah Kota Pangkalpinang siap untuk menjalankan sejumlah amanat yang disampaikan oleh pemerintah pusat agar Pemda fokus 90 hari ke depan dalam mengelola dana Pemda di bank dengan efiesien.
BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Babel Gelar Apel Pagi Dan Penyerahan Sertifikat Hak Cipta Karya Ilmiah
"Simpan secukupnya, jangan biarkan uang tidur, uang harus kerja agar membantu ekonomi daerah," ujar Juhaini menirukan apa yang disampaikan oleh Menkue Purbaya dalam rapat bersama para kepala daerah dan staekholder seluruh Indonesia.
Juhaini juga menuturkan perihal Kemendagri dan Kemenkue mendorong percepatan belanja daerah yang berkualitas, tidak hanya cepat namun juga tepat dalam mendorong ekonomi, layani publik dan menguatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Dan yang ketiga Pemda termasuk Pemkot Pangkalpinang juga diminta untuk memperkuat tata kelola dan integritas kepercayaan publik dan investor sebagai modal utama," tambah Juhaini.
Dalam kesempatan ini juga diterangkan terkait kondisi inflasi nasional maupun daerah khususnya Kota Pangkalpinang.
Karena hal ini juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional yang tentunya juga dimotori oleh mesin pemerintah dan swasta.
BACA JUGA:Wabup Yus Derahman Salurkan Sembako Korban Puting Beliung
Adapun realiasi belanja pemerintah secara nasional hingga akhir September 2025 baru terserap kurang lebih 59,7%.
Realiasinya untuk di Pangkalpinang berada diantara tertinggi dan terendah.
Yakni tertinggi itu mencapai 87,9% di Banjarbaru dan terendah 59,6 % di Kota Prabumuli.