BABELPOS.ID, TOBOALI - Pos Stadium Pengumpul PT. Timah Tbk di Desa Bencah, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) digeruduk ratusan masyarakat.
Aksi ini diduga dipicu keresahan masyarakat atas keberadaan Satgas Nanggala yang berjaga di lokasi.
Massa menuntut agar Satgas segera ditarik keluar dari Desa Bencah karena dianggap menimbulkan keresahan bagi para penambang.
Akibat aksi tersebut sejumlah fasilitas pos mengalami kerusakan.
Kaca mess pecah, satu unit CCTV rusak, hingga sebuah kasur dibakar warga.
BACA JUGA:PLN Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 sampai S2 di Seluruh Indonesia
Menurut salah satu sumber, keresahan warga dipicu aktivitas Satgas yang dinilai membatasi ruang gerak penambang lokal.
Ia menyebut, banyak kolektor timah yang dihentikan operasinya sehingga hasil tambang warga sulit dijual.
"Kalau pun dijual ke PT Timah, harganya jauh lebih rendah dibanding ke smelter.
Itu yang bikin masyarakat makin tertekan, apalagi pembayaran sering lambat dan ada permainan kualitas," sebutnya.
BACA JUGA:PLN Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 sampai S2 di Seluruh Indonesia
Diketahui, situasi juga sempat memanas dan terdengar tiga kali tembakan peringatan ke udara untuk meredam kondisi.
Sekitar pukul 11.00 WIB, Wadansat Satgas Nanggala bersama 18 anggota bersenjata mendatangi lokasi.
Pertemuan kemudian digelar di rumah salah satu mitra PT. Timah yang dihadiri perwakilan masyarakat, kepala desa, serta pihak Satgas.
Hasil mediasi menyepakati warga dan Satgas berdamai.