BABELPOS.ID, TOBOALI - Upaya lanjut dilakukan Pemkab Bangka Selatan (Basel) atas dugaan perundungan terhadap salah satu siswa SD 22 Toboali, yang meninggal dunia, dengan melakukan investigasi lanjutan oleh BKPSDMD dan Inspektorat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Basel Anshori menyebutkan, pihaknya turut berduka cita atas adanya kejadian ini.
"Kita telah berkunjung juga ke rumah kediaman Korban ZH (10) serta telah bertemu pihak keluarga langsung, dan juga mendengar keterangan dari orang tua korban," terangnya, Senin (28/07).
Disebutkannya, dalam hal ini Bupati Riza juga telah mengintruksikan langsung ke BKPSDMD dan Inspektorat untuk segera melakukan investigasi.
"Jadi dengan kasus ini pihak Pemkab tidak akan tinggal diam dan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak," jelasnya.
BACA JUGA:Kepsek SD 22 Toboali Akui Ada Bullying Siswa di Sekolahnya, Tapi...
BACA JUGA:Gubernur Kirimkan Tim Pencari Fakta Kasus Bullying dan Kekerasan Terhadap Anak di Basel
Dijelaskan lebih lanjut oleh Anshori, menurut pengakuan Kepsek SD 22, memang ada bullying terhadap korban tetapi itu tidak ada kekerasan fisik. Keterangan ini juga didapatkan saat Kepsek menginterogasi para terduga pembully.
"Pak Bupati telah mengintruksikan untuk dilakukan investigasi terkait kasus ini, dan memang ada dugaan bullying di sekolah tersebut," ucapnya.
Kendati demikian, apa penyebab meninggalnya korban dan apa saja yang dialami korban, pihaknya belum mengetahuinya karena hal tersebut ranah rumah sakit dan APH.
"Intinya, kami tidak akan abai dengan kasus tersebut dan kami akan terus memantau serta bagaimana hasil nantinya dari investigasi tersebut, apakah ada sanksi atau tidak," pungkasnya.
BACA JUGA:Pendidikan yang Gagal Merawat: Bullying, Trauma, dan Nyawa yang Terenggut
BACA JUGA:Diduga Menjadi Korban Bullying di Sekolah, Seorang Siswa SD di Toboali Meninggal Dunia