BACA JUGA:PD Aisyiyah Bangka Buka Bazar Pangan
“Kami sangat berterima kasih kepada PT Timah atas dukungan dan pendampingan yang diberikan. Ini menjadi pengalaman berharga bagi kelompok kami, dan ke depan kami yakin bisa menjadikan lahan eks tambang ini sebagai kebun nanas yang lebih baik,” tambahnya.
Suhari juga berharap para anggota kelompok tani tetap semangat dan kompak dalam menghadapi tantangan.
“Kami tahu ini tidak mudah, tapi kami percaya bahwa tidak ada usaha yang menghasilkan hasil,” ujarnya.
BACA JUGA:Masih Ada Pungutan 300 sampai 400 Ribu di Sekolah, Ombudsman Babel Minta Kepala Daerah Serius
BACA JUGA:Ditjen AHU Percepat Digitalisasi Layanan Hukum dan Koperasi Merah Putih
BACA JUGA:PD Aisyiyah Bangka Buka Bazar Pangan
Sementara itu, Sekretaris Desa Badau, Janiwati, mengapresiasi langkah PT Timah yang telah melibatkan masyarakat dalam pengelolaan lahan eks tambang melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan dampak positif bagi perekonomian kelompok tani.
Ini bukan hanya bantuan fisik, tapi juga ada pendampingan dan pelatihan yang sangat dibutuhkan masyarakat,” ujar Janiwati.
BACA JUGA:Lewat Desa BRILiaN, BRI Dorong Usaha Camilan Menjadi Produk Oleh-Oleh Unggulan
BACA JUGA:Masih Ada Pungutan 300 sampai 400 Ribu di Sekolah, Ombudsman Babel Minta Kepala Daerah Serius
Ia juga menyampaikan bahwa pemanfaatan lahan bekas tambang tentu memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam hal kualitas tanah.
Namun, dengan kolaborasi yang terus ditingkatkan, ia yakin hasil pertanian dari lahan eks tambang bisa sejajar dengan lahan produktif lainnya.
“Kami berharap kolaborasi seperti ini tidak berhenti di tanaman nanas saja, tapi juga dikembangkan untuk komoditas lain seperti sawit atau tanaman hortikultura lainnya.