BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Sedikirnya 450 rumah warga terendam banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Kota Pangkalpinang sejak Senin (22/3).
Data BPBD Kota Pangkalpinang, Selasa (23/4) mencatat, hujan sejak pukul 13.00 hingga 14.30 WIB mengakibatkan 450 rumah warga di dataran rendah terendam banjir dengan ketinggian air kisaran 40 hingga 70 centimeter.
BACA JUGA:Ayah Bejat di Toboali, Anak Kandung Kelas 5 SD Dipangku, Ketahuan Istri, Ternyata...
Selain banjir, hujan lebat juga mengakibatkan genangan air dengan ketinggian 20 hingga 40 centimeter di tujuh titik jalan protokol Kota Pangkalpinang, sehingga mengakibatkan lalu lintas di kawasan tersebut terganggu.
BACA JUGA:Begini Proses Pemilihan Paus Baru Pengganti Paus Fransiskus
"Kondisi terakhir, banjir sudah surut dan warga korban banjir mulai membersihkan rumah dari lumpur," kata Kabid P2K BPBD Pangkalpinang, Selasa (23/4).
Ia mengatakan saat ini tim reaksi cepat BPBD Kota Pangkalpinang tengah melakukan pendataan jumlah rumah warga terdampak banjir.
Selain itu, tim reaksi cepat juga terus memantau dan membantu warga membersihkan material banjir yang masuk ke dalam rumah warga.
BACA JUGA:Polwan Kunjungi Posyandu, Kapolres: Orang Tua Harus Mengerti Pentingnya Posyandu
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak kelurahan, RT dan RW untuk mendata korban banjir ini, agar data yang diperoleh sesuai kondisi riil di lapangan," katanya.
Pihaknya juga mengeluarkan peringatan dini terjadinya hujan ekstrem guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan potensi bencana dampak cuaca ekstrem tersebut.
BACA JUGA:PT Mitratel Tak Kunjung Ganti Rugi Rumah Warga Batu Betumpang Terdampak Petir di Tower BTS
"Kondisi hujan sedang hingga lebat disertai angin dan petir ini diperkirakan terjadi hingga tiga hari ke depannya," tuturnya.
Berdasarkan analisis BMKG Kota Pangkalpinang, cuaca ekstrem, seperti hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi pada hari ini hingga tiga hari ke depan di sebagian besar Wilayah Kepulauan Bangka Belitung.
BACA JUGA:Pontie Wendrawati Instrument Engineer Perempuan di Balik Peleburan TSL Ausmelt PT Timah