BABELPOS.ID, KOBA - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menyiapkan sebanyak 60 ton beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang dapat digunakan untuk memenuhi konsumsi masyarakat dalam kondisi darurat.
BACA JUGA:Sudah 3.800 Warga Bateng Pakai KTP Digital, Begini Cara Membuatnya
"Kita punya sekitar 60 ton stok CPP di gudang Bulog yang bisa digunakan jika terjadi kondisi darurat seperti bencana alam," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Bangka Tengah Joko Triadi, Senin (3/3).
Ia menjelaskan, CPP ini adalah persediaan pangan yang dikelola pemerintah untuk memenuhi konsumsi masyarakat dan mengantisipasi gejolak harga beras di pasar.
BACA JUGA:199 Calon Jamaah Bangka Lunasi Biaya Perjalanan Haji
"Bencana itu bukan cuma soal alam, tetapi juga kondisi sosial ekonomi termasuk di dalamnya. Sehingga beras itu bisa kita gunakan untuk masyarakat Bangka Tengah, " ujarnya.
Terkait program bantuan beras kesejahteraan daerah (Rastrada), kata Joko, pendistribusiannya tidak lagi melalui Dinas Sosial melainkan lewat Dinas Pertanian dan Pangan.
BACA JUGA:Pj.Walikota Safari Ramadan ke Masjid Kubah Pangkalpinang
"Jadi tidak benar kalau Rastrada kita hapus, melainkan program ini dialihkan ke Dinas Pertanian dan Pangan atau digabung dalam program CPP untuk efisiensi anggaran," ujarnya.
Ia mengatakan pengalihan Rastrada sebagai bentuk efisiensi anggaran yang mana Pemerintah Bangka Tengah selalu menambah cadangan beras di Bulog sehingga adanya biaya perawatan yang dikenakan.
BACA JUGA:Ini Solusi Pemkab Bateng untuk Honorer Non Database
"Kita tiap tahun nambah stok di Bulog, sehingga ada biaya perawatan yang membuat harga beli lebih mahal lagi karena ditambah biaya perawatan.
Makannya siklus kita keluarkan sembari membeli cadangan lebih efektif," ujarnya.