Anjlok Hampir 50 Persen, Investasi di Bateng Cuma Rp563,8 Miliar

Kamis 13-02-2025,11:58 WIB
Reporter : Yandi
Editor : Govin

BABELPOS.ID, KOBA - Nilai investasi di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) tahun 2024 mengalami penurunan dratis hingga hampir 50 persen. Data Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTK) Bateng, investasi di Bumi Selawang Segantang diangka l Rp563,8 miliar, turun dari tahun 2023 senilai Rp.1,1 triliun. 

BACA JUGA:Babel Pos Terima Penghargaan Supporting Media Kakanwil Kemenag Babel

Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTK) Bateng, Wiwik Susanti, menjelaskan, penurunan nilai investasi yang hampir mencapai 50 persen pada 2024 itu karena terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja seiring tutupnya beberapa perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pertambangan.

BACA JUGA:Dugaan Maladministrasi Sertifikat Tanah di Basel, Kades Nangka Bantah Temuan Ombudsman

"Ada beberapa perusahaan sudah tutup karena pemiliknya tersandung kasus korupsi tata niaga tambang bijih timah," ujar mantan Kepala BPRD Bateng itu.

Namun Wiwik masih optimis pada 2025 nilai investasi Bangka Tengah kembali mencapai target karena banyak perusahaan yang baru buka.

BACA JUGA:Survei BI: Optimisme Konsumen Terhadap Perekonomian Bangka Belitung Januari 2025 Tetap Kuat

“Tahun ini kami optimistis akan mencapai target yakni Rp580,8 miliar dengan adanya perusahaan baru yang berdiri dan beroperasi di Bangka Tengah," ujarnya.

Ia mengatakan, nilai investasi pada 2024 didapatkan dari penanaman modal asing dan juga dalam negeri yang sudah masuk datanya di NSWI.

BACA JUGA:Pengda Kagama Bangka Belitung dan PMI Gelar Aksi Donor Darah

“Jadi total Rp563,9 miliar ini kita dapat dari penanaman modal asing sebesar Rp60 miliar dan penanaman modal dalam negeri Rp503,8 miliar,” ujarnya.

Wiwik berharap, perusahaan besar di Bangka Tengah bisa kembali beroperasi dan berjalan sesuai yang diharapkan dan para tenaga kerja yang sempat dirumahkan bisa bekerja kembali.

BACA JUGA:Bhabinkamtibmas di Babar Diarahkan Menggerakkan Ketahanan Pangan

Ia mengatakan, setidaknya ada perusahaan penyumbang nilai investasi yang saat ini masih dalam masa konstruksi yakni PT Periang Sawitindo yang akan beroperasi.

"Pada 2024 ada penyumbang investasi yakni PT Periang Sawitindo yang masih masa konstruksi dan selebihnya perusahaan yang sudah produksi," ujarnya. 

Kategori :