Dalam upaya meningkatkan produktivitas, kata dia, Bank Indonesia tidak hanya memberikan pendampingan kepada Pokdakan Pinang Raya, tetapi juga menghadirkan teknologi digital farming untuk efisiensi budidaya.
Salah satu dukungan yang diberikan adalah mesin pengering pakan serta alat digital yang memungkinkan pengaturan pemberian pakan secara lebih terukur.
Selain itu, dikatakannya, program ini merupakan bagian dari sinergi antara Bank Indonesia dan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas inflasi melalui ketahanan pangan.
BACA JUGA:Pemkab Basel Mulai Lakukan Pendataan Lokasi Rawan Bencana, Salah Satunya Terdampak Banjir
"Kami senang bisa menyaksikan hasil kerja keras para pembudidaya. Ini bukan sekadar teori, tapi bukti nyata bahwa kerja sama dan inovasi dapat menghasilkan sesuatu yang besar.
BI hadir tidak hanya sebagai regulator, tetapi juga mitra strategis pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi dan ketahanan pangan," ujar Rommy usai panen.
BACA JUGA:Ratusan Warga Belinyu Manfaatkan Layanan Kesehatan Gratis di Mobil Sehat PT Timah
Selain mendukung budidaya, Bank Indonesia juga memberikan bantuan untuk pengolahan hasil perikanan, termasuk mesin oven asap untuk meningkatkan nilai tambah produk.
"Sektor perikanan air tawar dapat menjadi alternatif sumber pangan bergizi, terutama saat kondisi laut tidak memungkinkan nelayan untuk melaut," katanyan
BACA JUGA:Ratusan Warga Belinyu Manfaatkan Layanan Kesehatan Gratis di Mobil Sehat PT Timah
Sementara itu, Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman mengapresiasi peran Bank Indonesia dalam mendukung pengembangan sektor perikanan di daerahnya.
Menurutnya, panen ini menjadi bukti bahwa kesungguhan dalam berusaha akan menghasilkan manfaat nyata.
"Dukungan dari BI luar biasa, dari hulu hingga hilir.
Panen ini juga dapat menjadi solusi untuk penyediaan makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah di Bangka Tengah," kata Algafry.
BACA JUGA:Sering Sariawan, Waspada Kanker Lidah