BABELPOS.ID, KOBA - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah mengajak masyarakat menghidupkan dan melestarikan tradisi "behume" untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.
BACA JUGA:Kenaikan UMP 2025, Belum Ada Penolakan Perusahaan di Basel
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah Dian Akbarini, menjelaskan behume merupakan tradisi temurun yang sarat dengan nilai budaya dan kearifan lokal.
"Behume itu merupakan bahasa Bangka yang artinya tradisi bergotong royong menanam dan memanen padi ladang di sela kebun lada, sawit dan karet," ujarnya, Kamis (23/1).
Pemkab Bangka Tengah terus berinovasi untuk melestarikan tradisi behume yakni Tanam Padi Hume di Sela Kebun Sawit (Tampah Duit) untuk menggerakkan masyarakat menanam padi hume di daerah masing-masing.
BACA JUGA:Jelang Imlek Daging Babi Dipastikan Tercukupi di Basel
Pada 2024, kata dia, inovasi tersebut sudah berjalan di Desa Puput, Kecamatan Pangkalanbaru sebagai sebagai percontohan dan sudah menuai hasilnya.
"Keberhasilan ini tentu saja menjadi stimulan bagi daerah lain bahwa bisa kita tanam asalkan kita bersama-sama didampingi penyuluh lapangan dan tetuah adat yang tentunya memiliki banyak ilmu dan pengalaman," ujarnya.
BACA JUGA:Dukung Asta Cita, Pemkab Bateng Realisasikan Program Swasembada Pangan
Ia mengatakan, untuk padi sawah di Bangka Tengah masih sangat terbatas karena masih banyak kawasan hutan.
Sentra padi sawah kata dia, hanya terdapat di Desa Namang saja, sedangkan di beberapa desa lainnya hanya memilki potensi padi hume.
"Maka behume satu cara untuk meningkatkan produksi padi di Bangka Tengah yang pada akhirnya nanti mampu memperkuat ketahanan pangan sesuai dengan misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto," ujarnya.