5. Kami juga mempertanyakan keterlibatan aparat penegak hukum yang terindikasi menutup – nutupi kasus ini. DPD IMM Bangka Belitung menuntut pertanggungjawaban dari POLDA Babel terkhusus Satuan Brimob atas penembakan Beni. Aparat yang terlibat harus diproses secara hukum tanpa pandang bulu. Selain itu, kami menyerukan perlunya reformasi mendalam dalam tubuh kepolisian. Institusi POLRI harus mampu menjalankan tugasnya dengan profesional dan berorientasi pada perlindungan HAM. Hukuman yang tegas harus diberikan jika terbukti ada pelanggaran serius.
6. Kasus ini juga membuka mata kita semua terhadap risiko ketimpangan kekuasaan antara perusahaan besar, Institusi POLRI dan masyarakat kecil. Di daerah Provinsi Bangka Belitung, perusahaan-perusahaan seperti perusahaan perkebunan dan Institusi Kepolisian seakan memiliki pengaruh dan wewenang yang besar, sering kali terjadi praktik-praktik yang melanggar hak-hak dasar pekerja dan keluarganya serta penyalahgunaan wewenang saat bertugas. Ketimpangan ini harus segera diatasi melalui regulasi yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih baik.
BACA JUGA:Prihatin 209 Kasus DBD di Bangka Selatan Tahun 2024, DPD IMM Babel: DPRD Sibuk DL dan Ngurusin Bola
BACA JUGA:LGBT Tingkatkan Kasus HIV di Basel, DPD IMM Babel Desak PJs Bupati Bertindak
7. Kami, DPD IMM Bangka Belitung, menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam menuntut keadilan bagi Nadya dan anaknya serta Beni yang telah wafat atas tindakan onkum Brimob yang tidak mengedepankan asas humanis. Kasus ini bukan hanya masalah pribadi korban, tetapi juga masalah kita semua sebagai masyarakat yang mendambakan keadilan. Pelanggaran hak asasi manusia dalam bentuk apa pun harus dilawan dengan tegas. Jika kita membiarkan kasus ini berlalu begitu saja, maka kita memberikan ruang bagi pelaku kejahatan untuk terus menginjak-injak martabat manusia.
8. Selain itu, kami mendesak pemerintah Provinsi Bangka Belitung untuk segera melakukan langkah-langkah konkret dalam mencegah terulangnya kasus serupa. Pemerintah harus memastikan bahwa setiap perusahaan yang beroperasi di Bangka Belitung tunduk pada aturan hukum dan etika bisnis dan aparat negara tidak semena-mena dalam melakukan tindakan yang merenggut nyawa. Tidak boleh ada kompromi terhadap pelanggaran yang merugikan masyarakat. Kami juga menuntut transparansi dalam investigasi kasus ini dan meminta agar hasilnya diumumkan kepada publik sebagai bentuk akuntabilitas.
9. DPD IMM Bangka Belitung menegaskan kembali komitmen kami untuk terus berjuang demi tegaknya keadilan dan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Kami tidak akan tinggal diam ketika hak-hak masyarakat dirampas dan nyawa manusia menjadi korban kekerasan aparat. Perlawanan terhadap ketidakadilan adalah panggilan moral yang tidak dapat ditawar.
10. Kami juga menegaskan bahwa DPD IMM Bangka Belitung akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Kami percaya bahwa suara kami, meskipun kecil, dapat menjadi bagian dari perubahan besar yang kita dambakan bersama. Kasus PT PMM dan penembakan oknum brimob ini harus menjadi titik balik bagi kita semua untuk kembali menegakkan nilai-nilai kemanusiaan di Bangka Belitung.
"Bangka Belitung harus menjadi tanah yang aman, adil, dan penuh keberkahan bagi semua," tutupnya.
BACA JUGA:Sah, Sarkawi Resmi Pimpin DPD IMM Babel
BACA JUGA:Temu Kangen IMM, Kapolda Babel: Dari Dulu Saya Dekat Banget
BACA JUGA:Keluarkan 5 Butir Sikap, DPD IMM BABEL Desak RUU Perampasan Aset Segera Disahkan