BABELPOS.ID, PANGKALPINANG- Bernaung dibawah payung Aisyiyah yakni organisasi perempuan Muhamadiyah memberikan keterbukaan informasi dan konsultasi serta layanan pendampingan hukum bagi kaum perempuan dan anak di Provinsi Bangka Belitung.
" Miris jika kita melihat dan membaca berita berita online peristiwa banyak sekali yang melibatkan perempuan dan anak dan yang selalu menjadi korban adalah kaum perempuan serta anak anak, " Kata Filda Indarti SH Ketua Pos Bakum Aisyiyah Bangka Belitung kepada media ini di Pangkalpinang, Rabu(25/12/24)
BACA JUGA:169 Santri BKPRMI Bangka Ikut Munaqosyah Tahfidz Juz 30
Menurutnya, dalam suatu peristiwa hukum sering kali yang menjadi sasaran adalah perempuan serta anak.
Seperti perceraian, pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga dan banyak lagi kasus lain yang terjadi di Bangka Belitung.
" Terakhir terjadi kasus penelantaran anak di salah satu desa di Bangka Belitung. Sehingga, kami dari Pos Bakum memberikan layanan kepada masyarakat desa yang memerlukan bantuan hukum atau memberikan pengertian kepada masyarakat jika terjadi kasus seperti itu sangatlah merugikan kaum perempuan dan anak, " Terangnya.
BACA JUGA:14 Warga Binaan Lapas Pangkalpinang Terima Remisi Natal
Ada beberapa tindak kekerasan.
Yakni kekerasan fisik menyebabkan trauma fisik dan mental berkepanjangan sehingga mempengaruhi tumbuh kembang anak serta psikologi perempuan.
Jika kekerasan terus terjadi maka akan menimbulkan efek jangka panjang.
Seperti kecacatan pada anak dan sebagainya.
Untuk mencegah dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat, Pos Bakum akan mengadakan penyuluhan hukum ke desa desa yang akan dimulai di Desa Cambai Selatan Kabupaten Bangka Tengah agar masyarakat desa mengerti apa dan bagaimana serta dampak dari kekerasan.
" Sehingga masyarakat bisa memproteksi diri dan melindungi keluarga dari ancaman kekerasan dari dalam keluarga dan dari lingkungan, "tuturnya.
Dia pun mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap orang orang terdekat yang dimungkinkan memiliki potensi paling besar menimbulkan kekerasan.
BACA JUGA:14 Warga Binaan Lapas Pangkalpinang Terima Remisi Natal