Belakangan juga sering kita temukan pula penulisan asta- (bentuk terikat delapan) yang terpisah dari kata dasar.
Tanpa menyebutkan nama media, ditemukan judul GP Ansor siapkan Asta Bisa untuk topang Asta Cita Prabowo-Gibran.
BACA JUGA:Partai-partai Sebagai Pemain Kunci Perpolitikan RI
BACA JUGA:Komisi I DPR Rapat Dengan Menhan-TNI Bahas Program dan Pilkada
Jika mengacu pada EYD dan KBBI, penulisan judul tersebut seharusnya GP Ansor siapkan Astabisa untuk topang Astacita Prabowo-Gibran.
Di dalam KBBI VI Daring terdapat dua lema, satu bentuk terikat (asta-) dan satunya asta. Asta- bentuk terikat delapan, sedangkan asta bermakna makam keramat yang dianggap memiliki petuah.
Sumpah Pemuda
Sontak teringat kembali pada ikrar Sumpah Pemuda yang pernah berkumandang di arena Kongres II Pemuda, 27—28 Oktober 1928 atau 96 tahun lalu.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda setiap tanggal 28 Oktober merupakan momentum bagi pengguna bahasa Indonesia, termasuk wartawan, untuk selalu berupaya pengkristalan semangat dalam menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
BACA JUGA:Pencabutan TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967
BACA JUGA:Ketahanan Nasional Menghadapi Pilkada Serentak 2024
Wartawan seyogianya berada di garda depan dalam menjunjung bahasa persatuan karena hasil karya mereka tidak hanya informasi fakta-fakta di lapangan, tetapi menyajikan produk berupa kata-kata yang bakal menjadi acuan bagi pengguna bahasa Indonesia lainnya.
Ketaatan asas dalam penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar adalah suatu keniscayaan agar pembaca yang notabene masyarakat tidak bingung dengan kosakata yang makna dan penulisannya berbeda-beda.
Dalam bukunya berjudul Cakrawala Bahasa Indonesia II (1992), Dr. Jusuf Sjarif Badudu menekankan bahwa bahasa jurnalistik harus tunduk pada kaidah bahasa yang telah dibakukan, baik kaidah tata bahasa, kaidah ejaan, maupun tanda baca.