Pekan QRIS Nasional: Setitik Ikhtiar Penyumbang Dampak

Rabu 16-10-2024,16:00 WIB
Reporter : Imam Zulfian
Editor : Tuspen Martutansri

Oleh: Imam Zulfian

Analis Yunior - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Anggota Bidang III Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama – ISEI Bangka Belitung

Pendahuluan 

Digitalisasi keuangan bukanlah barang baru di Indonesia. Sejak 1980an, Indonesia serius menyambut peluang inovasi digitalisasi yang ekspansif hingga infrastruktur sistem pembayaran yang diperkuat melalui regulasi dan inovasi. Pemerintah bersama Bank Indonesia optimis bahwa ekonomi keuangan digital menjadi katalis pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) tahun 2030.

Salah satu dari segudang inovasi sistem pembayaran pada BSPI 2030 adalah pengembangan Quick Response code Indonesian Standard (QRIS). Bak peribahasa ”Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”, transaksi QRIS dari segi volume dan nominal semakin tumbuh sejak diluncurkan pada 2019.

Pada triwulan pertama tahun 2024, volume transaksi menggunakan QRIS di Indonesia mencapai 973,9 juta transaksi, tumbuh sebesar 161% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan terus berlanjut, dengan nominal transaksi mencapai Rp 31,65 triliun hingga September 2024. Peningkatan ini didorong oleh semakin luasnya penggunaan QRIS, baik untuk transaksi domestik maupun lintas negara, serta akselerasi digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia.

Seluruh daerah di Indonesia telah terkontaminasi hype nya QRIS, termasuk di Bangka Belitung. Pada tahun 2024, volume transaksi QRIS di Provinsi Bangka Belitung meningkat signifikan. Nilai total transaksi QRIS pada triwulan II-2024 di Bangka Belitung mencapai Rp251,09  miliar, menunjukkan tren positif dalam penggunaan QRIS di 7 Kabupaten/Kota. Hal ini dapat dikatakan bahwa sedang terjadi shifting pada gaya hidup masyarakat Bangka Belitung, dari kecenderungan bertransaksi tunai menjadi mengandalkan smartphone dan aplikasi keuangan.

Pekan QRIS Nasional: Tak sekadar Inisiatif 

Bank Indonesia optimis dan serius memperluas akseptasi QRIS di Bangka Belitung. Bukan hanya wacana, program konkrit kerap lahir dari diseminasi kebijakan Bank Indonesia khususnya pada perluasan transaksi digital. Salah satu program unggulan perluasan QRIS adalah Pekan QRIS Nasional. Pekan QRIS Nasional (disingkat PQN) merupakan inisiatif Bank Indonesia yang bertujuan untuk mempercepat inklusi keuangan digital di Indonesia. 

Tak Sekadar inisiasi, gaung PQN dirasakan hingga penjuru Bangka Belitung. Pada tahun 2024, PQN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dilaksanakan pada 8-18 Agustus 2024. “Pake QRIS biar dak Ketinggel” (Pakai QRIS supaya tidak tertinggal) sebagai bahasa khas Bangka Belitung sukses mengajak masyarakat dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk berperan aktif dalam seluruh rangkaian PQN Bangka Belitung dan bertransaksi menggunakan QRIS. Ajakan ini diperkuat dengan penggunaan kanal media komunikasi yang inklusif meliputi koran, radio, TV lokal, sampai billboard milik Pemda setempat 

Rangkaian PQN Bangka Belitung terbilang ”padat” dan berdampak, seperti: (i) kompetisi antar merchant untuk akeselarasi QRIS; (ii) penguatan literasi melalui sosialisasi-edukasi yang menyasar berbagai segmen masyarakat; (iii) penajaman elektronifikasi Pemda melalui implementasi KKI;  (iv) visualisasi edukasi QRIS bagi anak usia dini, serta; (v) rangkaian hiburan yang melibatkan QRIS Experience disetiap proses bisnisnya. 

PQN di Bangka Belitung: Pemecah Rekor

Berbicara program kerja dan inovasi, berbicara pula dampaknya. Meski hanya setitik ikhtiar (usaha), penyelenggaraan PQN Bangka Belitung dengan serangkaian acaranya tidak mungkin tanpa dampak yang dirasakan masyarakat Bangka Belitung. Beberapa dampak atas PQN dapat dirasakan antara lain:

Kategori :