BACA JUGA:BPS Bersama Diskominfo Lakukan Pembinaan Metadata Untuk Wujudkan Satu Data Bangka Selatan
BACA JUGA:Jelang Pilkada, Panwascam Pemali Lakukan Bimtek PKD dan Awasi ASN
“Ilmu sosial harus bisa menyesuaikan diri dengan dinamika zaman, terutama dalam konteks pendidikan.
Kurikulum harus dirancang agar relevan dengan kondisi sosial yang terus berubah,” ujarnya (29/08/24).
Prof. Muryanto juga mengucapkan terima kasih kepada Universitas Bangka Belitung yang telah mempersiapkan acara ini dengan baik.
Menurutnya, kolaborasi antarperguruan tinggi dalam forum seperti ini sangat penting untuk menghadapi tantangan di era transisi dan transformasi saat ini.
“Saya yakin, melalui kerjasama yang baik, kita bisa menghadapi perubahan yang terjadi dan terus berkembang,” tambahnya.
BACA JUGA:Dua Pelaku Curat di Belinyu di Bekuk, Aksinya Curi Uang, Gawai dan Cincin Emas
BACA JUGA:Terbukti Merintangi Penyidikan Tipikor Timah, Akhi Adik Aon Divonis 3 Tahun Penjara
Prof. Dr. Bustami Rahman, narasumber kedua, membahas tantangan-tantangan yang dihadapi pendidikan tinggi, terutama dalam konteks perubahan karakteristik sosial masyarakat.
Menurutnya, pendekatan yang lebih adaptif diperlukan dalam pendidikan untuk menanggapi perubahan sosial yang cepat.
“Pendidikan tinggi, terutama di bidang ilmu sosial, harus mampu memberikan respon yang tepat terhadap dinamika sosial yang terjadi di masyarakat,” ungkapnya.
Dr. Aimie Sulaiman, M.A., Dekan FISIP UBB menyampaikan, bahwa forum ini menjadi wadah penting untuk berdiskusi mengenai perkembangan ilmu sosial dan strategi organisasi ke depan.
“Perubahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini menuntut kita untuk terus berinovasi dalam bidang pendidikan.
Forum ini memberikan kesempatan bagi kita untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan tersebut,” ujar Dr. Aimie.