BABELPOS.ID, MENTOK - Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Sejiran Setason Kabupaten Bangka Barat terpaksa mengurangi jam pelayanan distribusi air kepada pelanggan karena persediaan air baku di kolam penampungan menyusut.
"Setiap kali memasuki musim kemarau, kita selalu kekurangan sumber air baku, selama ini kita masih memanfaatkan air tadah hujan yang tertampung di kolam bekas tambang," kata Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Sejiran Setason Kabupaten Bangka Barat, Najamuddin di Mentok, Selasa (6/8).
BACA JUGA:Yuniar Budi Utama Dilantik Jadi Penjabat Ketua PKK, Dekranasda dan Bunda PAUD Kota Pangkalpinang
Untuk saat ini, kata dia, sumber air baku yang berada di kolam penampungan telah mengalami penyusutan sekitar 50 cm, dan jika kemarau terus berlanjut, ketersediaan sumber air baku semakin berkurang.
"Kami perkirakan ketersediaan air baku saat ini masih mampu bertahan hingga tiga bulan ke depan karena kita juga akan mengambil air dari kolam bekas tambang yang ada di sekitar kolam penampungan kita," katanya.
BACA JUGA:AHM Ajak Wartawan Babel Skena Gerage di SMKN 2 Pangkalpinang
Ia mengatakan saat ini debit air keseluruhan masih mencapai sekitar 115 liter per detik untuk mencukupi kebutuhan sekitar 6.000 pelanggan.
Menurut dia, ketersediaan air baku masih menjadi kendala operasional perusahaan karena sampai sejauh ini masih mengandalkan pasokan dari kolam tadah hujan.
BACA JUGA:Bappebti Dorong Transformasi Digital Industri PBK, ICDX Sebut Perlunya Digitalisasi Ekosistem
Untuk mengatasi permasalahan ini, pihaknya sedang berupaya mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat untuk membangun embung berkapasitas besar agar ketersediaan air baku bisa mencukupi kebutuhan masyarakat sepanjang tahun.
"Kejadian seperti ini selalu berulang setiap tahun sehingga perlu adanya tambahan bahan baku air," ujarnya.
BACA JUGA:Kamu Insomnia? Ini Tanda dan Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Kunjungi Kemenag Pangkalpinang, PJ. Walikota Siap Bersinergi Membangun Kehidupan Beragama Masyarakat