BABELPOS.ID, TOBOALI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel) menargetkan pada tahun 2029 seluruh wilayah di Basel akan mempunyai Sanitasi yang lang layak dan bebas dari open defecation free (ODF) atau buang air besar (BAB) sembarangan.
Bupati Basel Riza Herdavid, Jum'at (02/08) menegaskan, sanitasi yang layak juga berhubungan langsung dengan potensi kehidupan yang lebih baik, serta memainkan peran penting dalam semua keberlangsungan masyarakat ke depannya dan mengurangi risiko penularan penyakit.
"Praktik sanitasi yang buruk dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular dan menghambat pertumbuhan ana, sehingga penting sekali bagi pemerintah berupaya untuk mewujudkan sanitasi yang layak untuk masyarakat," sebutnya.
BACA JUGA:Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Laksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat PPDM
BACA JUGA:Pengembangan Desa Siaga Dalam Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu di Wilayah Bangka Selatan
Dalam program tingkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi yang harus aman, berkelanjutan dan berkembang (Terasi Habang) pihaknya akan bekerjasama dengan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk menyiapkan sanitasi yang layak.
Disebutkannya, pada program Terasi Habang terdapat target yang telah ditetapkan, utamanya membebaskan Kabupaten Basel dari open defecation free (ODF) atau buang air besar (BAB) sembarangan pada tahun 2029, karena sanitasi yang aman menjadi kunci untuk mengurangi risiko tertular berbagai penyakit dan pencemaran lingkungan.
"Kita telah mempunyai program Terasi Habang yang bekerjasama dengan BPPW Provinsi Babel guna membebaskan Basel dari ODF serta menyiapkan sanitasi yang layak," tuturnya.
BACA JUGA:7 Remaja Bawah Umur di Toboali Bawa Senjata Tajam untuk Tawuran
BACA JUGA:Puluhan Jukir Datangi Rumdin Sekda Basel, Mereka Tuntut Ini
Berdasarkan dana Instruksi Presiden (Inpres) tahun 2024 ihwal program sanitasi atau pengolahan limbah domestik, Pemkab Basel akan memberikan pelayanan sedot tinja secara gratis, pembangunan tangki septik dalam percepatan layanan pengelolaan air limbah domestik serta menerapkan kebijakan mari menabung pakai sampah (Mamah Papah) dan bahkan akan membangun sebanyak 1.964 kakus agar masyarakat tidak BAB sembarangan.
Untuk pembangunan Kakus ini akan dibangun di 35 desa dan 2 kelurahan di Basel, karena masyarakat di sana masih hidup tersebar di tepi pantai dan pinggir sungai, kondisi itu membuat budaya BAB sembarangan masih banyak dilakukan.
"Masyarakat ini masih banyak yang tidak bisa membuat jamban, karena faktor tidak mempunyai biaya padahal BAB secara sembarangan ini dapat menggangu kesehatan serta pencemaran lingkungan," ucapnya.
"Jadi kita (Pemkab -red) akan bangun jamban di 35 desa dan 2 kelurahan di Basel, agar para warga tersebut tidak BAB sembarangan," imbuhnya.
BACA JUGA:Dugaan Penyelundupan Pasir Timah Lewat Pelabuhan Sadai Kembali Marak, Sopir: Mau Kemana Kita Ndan?