Kesiapan TNI Mendukung Pemerintah Dalam Membela Palestina

Senin 29-07-2024,12:43 WIB
Reporter : Walda Marison
Editor : Jal

BACA JUGA:Imunisasi Polio di 33 Provinsi

Persiapan

Momen ketika Prabowo mengucapkan komitmen mengirim pasukan perdamaian, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto langsung menyiapkan pasukan dan alutsista pendukung untuk menjalankan misi perdamaian.

Markas Besar TNI telah menyiapkan 1.394 personel TNI untuk menjalankan misi perdamaian di Gaza.

Personel tersebut tergabung dalam brigadir komposit, yang terdiri dari Batalyon Support, Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni, dan Batalyon Perbekalan.

Fokus utama empat batalyon ini melayani warga Palestina yang menjadi korban perang, dengan masing-masing batalyon memiliki peran khusus.

Batalyon Zeni akan berfokus ke pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum untuk menunjang kebutuhan di Gaza. Selanjutnya, Batalyon Perbekalan untuk memenuhi kebutuhan logistik korban, seperti membuat dapur umum dan sebagainya.

BACA JUGA:Tantangan Mencapai Kemiskinan Ekstrem Nol Persen

BACA JUGA:Realisasi anggaran pembangunan IKN capai Rp5,5 triliun per Mei 2024

Setelah itu, ada Batalyon Kesehatan yang bertugas untuk menangani warga yang mengalami luka atau terserang penyakit. Terakhir ada Batalyon Support yang bertugas melakukan pengamanan bagi para personel yang bertugas di Gaza.

Selain ribuan personel, beberapa kendaraan perang juga telah disediakan oleh TNI untuk memenuhi kebutuhan medis korban perang di Gaza.

Dari TNI AL menyiapkan dua KRI yang disulap menjadi rumah sakit apung. Dua KRI itu adalah KRI dr Rajiman Wedyoningrat-992 dan KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991.

Untuk KRI dr Rajiman Wedyoningrat-992 dapat menampung 163 anak buah kapal (ABK), 18 personel kru, 160 pasien dengan fasilitas satu ruang ballroom, satu ruang VVIP dan lima ruangan VIP.

Sementara KRI dr Wahidin Sudirohusodo memiliki fasilitas enam tempat tidur UGD, 40 tenda medis, 45 tempat tidur ruang perawatan pria, 45 tempat tidur ruang perawatan wanita, dua tempat tidur untuk isolasi pria dan dua tempat tidur untuk isolasi wanita.

Selain itu di ruangan deck KRI dr Wahidin Sudirohusodo juga memiliki fasilitas enam tempat tidur UGD, empat tempat tidur untuk operasi, tiga tempat tidur pasca-operasi, empat tempat tidur ICU dan tiga tempat tidur HCU.

BACA JUGA:Operasi Laut Terpadu Jaring Sriwijaya dan Wallacea 2024

Kategori :