PSHT Pangkalpinang Sahkan Puluhan Warga Baru

Minggu 14-07-2024,09:27 WIB
Reporter : Reza
Editor : Jal

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Pangkalpinang, kini menambah warga barunya dalam kepengurusan 2022 sd 2027. Pengesahan warga baru tersebut berlangsung di ruang OR gedung Walikota Pangkalpinang pada Sabtu malam, (13/7).

Pengesahan dilakukan langsung oleh dewan pengesah yang mendapat surat tugas dari majelis luhur PSHT Pusat, yang terdiri 6 pendekar, yakni: Kangmas Kombes Gatot Yulianto, Kangmas Datuk Muryanto, Kangmas Agustinus, Kangmas Anto, Kangmas Darto dan Kangmas Jam'an.

Dikatakan ketua panitia, Romadhona Setyawan, warga baru berjumlah 42 orang. Terdiri 8 orang perempuan dan 34 laki-laki. 

Romadhona berpesan agar selaku warga baru  mempunyai tugas dan kewajiban, seperti beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa serta berbakti kepada orang tua dan gurunya.  Menjaga kebaikan nama persaudaraan setia hati terate pada umumnya. Berdiri diatas garis keadilan dan kebenaran.

"Kekal dalam persaudaraan dengan semangat tolong menolong dan saling menguatkan antar sesama warga PSHT dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mari kita jadikan “syuran” ini sebagai bulan amal, bulan berbagi manfaat dan bulan musyarah untuk meningkatkan kualitas dan memperkuat ikatan," katanya.

BACA JUGA:Turun ke Jalan, Pendekar PSHT Bersih-bersih Sampah

Sementara itu Ketua Cabang PSHT Pangkalpinang, Muryanto, dalam sambutannya mengisahkan singkat sejarah PSHT dalam tradisi “syuran” untuk pengesahan warga baru PSHT ini merupakan bagian dari tradisi yang diwariskan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo.

"Ketika Beliau mendapat amanah sebagai Raja Mataram pada tahun 1613 – 1645 Masehi. Beliau mengembangkan kegiatan “syuran” sebagai media mempersatukan berbagai kelompok masyarakat melalui musyawarah agar bisa “guyub rukun” untuk meraih kehidupan bersama yang lebih baik," katanya 

Kata “suro” atau “syuran” berasal dari Al Qur”an surat 42 Asy-Syura yang berarti musyawarah. Pada ayat 21 dan 22 surat Asy-Syura tersebut mengingatkan kita bahwa bahwa “kamu akan melihat orang-orang zalim itu sangat ketakutan karena (kejahatan-kejahatan) yang telah mereka lakukan, dan (azab) menimpa mereka. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan (berada) di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendakidisisi Tuhan. Yang demikian itu adalah karunia yang besar. Itulah (karunia) yang diberitahukan Allah untuk menggembirakan hamba-hamba Nya yang beriman dan mengerjakan kebajikan”. 

"Dengan penuh kesadaran tradisi “syuran” tersebut terus kita pertahankan sebagai media silaturahmi, bermusyawarah, saling mengingatkan, sehingga kita senantiasa bisa lebih “guyub rukun” dalam mengerjakan kebajikan dan menghindari kejahatan agar kita semua mendapatkan karunia Allah yang menggembirakan, sebagaimana amanah yang terkandung dalam surat Asy-Syura tersebut," terangnya. 

Perlu kita ingat kembali perjuangan Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang kita akui sebagai perintis PSHT sejak tahun 1922. Beliau telah diakui oleh negara sebagai pahlawan perintis kemerdekaan.

Beliau mengajarkan Pencak Silat kepada para muridnya untuk ikut berjuang melawan ketidak-adilan yang dilakukan oleh para penjajah. Perjuangnnya bersama para pejuang lainya adalah untuk mewujudkan cita-cita para pejuang kemerdekaan yaitu agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

"Perjuangan beliau baru sampai pada tahap mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka. Oleh karena itu menjadi tugas bagi kita semua sebagai generasi penerus dan pengikut ajaran eyang Hardjo Oetomo, mempunyai kewajiban untuk melanjutkan perjuangan beliau. Dalam melanjutkan perjuangan Eyang Hardjo Oetomo," pesannya. (*)

BACA JUGA:Gelar Rakercab, PSHT Target Sumbang Pesilat untuk Basel

Kategori :