BACA JUGA:Kasus Persetubuhan Anak Bawah Umur, DSPPPA Basel Lakukan Ini
Lebih lanjut, berhubungan dengan kondisi serta karakteristik keluarga, pada kondisi ini faktor latar belakang ekonomi dan pola asuh orang tua hingga karakteristik keluarga (tunggal, cerai, besar) dapat berkontribusi dalam kekerasan terhadap anak. Hal ini disebabkan persoalan kesulitan ekonomi dan pola asuh yang kerap mengabaikan atau menelantarkan anak berperan besar dalam menyumbang kekerasan terhadap anak.
Disini keluarga terutama orang tua menjadi kunci dalam pencegahan kekerasan terhadap anak, memastikan kelangsungan kehidupan anak dapat terjamin seharusnya sudah dipersiapkan saat sebelum hadirnya anak. Yakni dengan memastikan kemampuan orang tua baik secara fisik, psikis, emosional, intelektual hingga finansial menjadi kunci dasar bagi orang tua yang berencana memiliki anak sehingga anak dapat terjamin kehidupannya ketika lahir dan bertumbuh.
"Perlunya persiapan yang matang secara emosional, intelektual maupun finansial bagi orang tua yang berencana memiliki anak, agar tumbuh kembang mereka terjamin," ujar Luna.
BACA JUGA:Memprihatinkan! Kakak dan Adik di Toboali Bergantian Setubuhi Anak Bawah Umur Hingga 18 Kali
BACA JUGA:7 Pria Rudapaksa Anak di Bawah Umur, 2 Dibekuk Tim Kelambit
Lalu yang terakhir, lingkungan sosial tempat anak bertumbuh yang buruk. Kekerasan terhadap anak tak jarang dilakukan oleh orang-orang di sekitar mereka tumbuh dan berkembang, baik orang yang mereka kenali maupun orang asing. Maka dari itu, memastikan lingkungan anak menjadi lingkungan yang aman bagi mereka adalah tugas besar dari keluarga serta masyarakat tempat anak bertumbuh, hingga pemerintah.
Kontrol sosial serta kebijakan-kebijakan maupun aturan hukum perlindungan sangat anak diperlukan pada kondisi ini. Intervensi dari kebijakan, aturan hukum sifatnya mengikat diperlukan untuk membantu mengurangi dan membuat jera pelaku kekerasan terhadap anak.
"Oleh sebab itu, hal yang terpenting adalah bagaimana orang tua benar - benar mengawasi tumbuh kembang anak serta memantau lingkungan pergaulan mereka. Hal ini guna memastikan bahwa mereka benar - benar bertumbuh kembang dengan baik, bukan hanya fisik saja, tetapi dari segi intelektual, psikis maupun emosional, menjadi stabil diusia tumbuh kembang anak," pungkasnya.(*)
BACA JUGA:Gadis Bawah Umur Disetubuhi di Pantai Telapak Kaki Hantu, Modusnya Siap Tanggung Jawab
BACA JUGA:Pria Beristri Setubuhi Anak Bawah Umur, Modusnya Pengobatan Ibu