BABELPOS.ID, MENTOK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meningkatkan keterampilan penyelaman para personel Tim Reaksi Cepat (TRC) agar semakin siap menjalankan tanggung jawab memberikan pertolongan para saat terjadi musibah.
BACA JUGA:Ini Program Layanan RSUD Kriopanting Pada Aik Bakung
"Pelatihan selam ini kita gelar untuk meningkatkan kemampuan personel dalam menghadapi musibah atau bencana yang berkaitan dengan bidang selam, kami ingin para personel lebih profesional dan mandiri menguasai teknik pertolongan di wilayah perairan," kata pelaksana tugas Kepala BPBD Kabupaten Bangka Barat Bastomi di Mentok, Selasa (4/6).
Menurut dia, pelatihan kali ini dibimbing oleh sejumlah instruktur selam dari Universitas Bangka Belitung dengan materi berjenjang, mulai teori, demonstrasi dan simulasi.
BACA JUGA:PLN Pulihkan 100 Persen Sistem Kelistrikan Pulau Bangka Pasca Gangguan Transmisi
Bastomi mengatakan, penguasaan teknik penyelaman penting bagi para personel BPBD karena Bangka Barat berada di wilayah kepulauan dan selama ini sering kali terjadi musibah yang terjadi di wilayah perairan.
"Selain itu, kita juga merupakan pintu penyeberangan kapal feri jalur Pulau Bangka-Sumatera yang tentu saja rawan terjadi kecelakaan. Selain itu ada beberapa wilayah desa atau kampung yang menjadi langganan banjir yang ada di wilayah Kecamatan Mentok dan Parittiga," katanya.
BACA JUGA:Koordinasi Stranas Bisnis dan HAM, Fajar Sulaeman Sambangi Pj Sekda Babel
Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Bangka Barat Iptu Yudi Lasmono mengatakan Kabupaten Bangka Barat merupakan daerah yang memiliki skor indeks risiko bencana sebesar 124,42.
Dengan skor indeks risiko tersebut upaya peningkatan kapasitas para personel tim reaksi cepat dalam penanggulangan dan penanganan bencana cukup dibutuhkan.
BACA JUGA:Meski Gaji Tertinggi Dunia, Ternyata Mbappe Tak Bahagia
"Pelatihan dan sertifikasi selam kepada personel TRC BPBD Kabupaten Bangka Barat diharapkan bisa terus berkelanjutan, bahkan bisa melibatkan tim yang bukan hanya dari pemerintah, namun juga dari pihak lain," katanya.
Selain menyiapkan petugas terampil, dukungan dan kerja sama lintas sektor juga penting untuk terus dilakukan agar pada saat terjadi bencana bisa dilakukan penanganan dengan lebih cepat dan tepat.
BACA JUGA:Jhohan, Kuasa Hukum Aon: Kejagung Paksakan Nilai Kerugian Rp 300 Triliun di Tipikor Timah
"Untuk hal ini kita butuh adanya dokumen perencanaan kajian risiko bencana, rencana penanggulangan bencana dan rencana kontingensi banjir. Dengan dukungan dan kerja sama lintas sektor dan adanya peningkatan kapasitas petugas tim reaksi cepat maka penanggulangan bencana dan penanganan korban akan semakin baik sehingga mampu meminimalkan terjadinya korban," katanya.(ant)