BABELPOS.ID.- PANGKALPINANG - Seorang pemuda, Wahyu Junaedi (26), warga Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa 30 Januari 2024 kemarin sekitar pukul 07.10 WIB di kediamannya di Jalan Bandeng VI RT 01 RW 01 Kelurahan Rejosari Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang.
Aksi tersebut diduga terjadi lantaran korban depresi karena terlilit utang hingga puluhan juta rupiah. Ironisnya, uang hasil pinjaman tersebut habis digunakan untuk bermain judi jenis slot online.
BACA JUGA:Demi Sabu dan Judi Online, WA Nekat Bobol Kontrakan
Kondisi ini juga diakui Ardi Sawali, selaku ayah korban yang mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir korban mengalami depresi akibat terlilit hutang. Bahkan pria berstatus lajang ini sebelumnya juga pernah mendapat perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Daerah Bangka Belitung.
Peristiwa penemuan korban gantung diri ini juga dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang, Kompol Evry Susanto.
"Ia benar, kami mendapat laporan adanya korban gantung diri sekitar pukul 07.10 WIB dan langsung kami tanggapi dengan menurunkan unit identifikasi," ujar Evry Susanto, Rabu (31/1/2023).
Evry mengungkapkan bahwa, peristiwa ini berawal saat korban masuk ke dapur rumah dan mengambil suatu barang berupa plastik kresek warna hitam. Namun kedua saksi yakni ayah kandung korban danibu tiri korban tidak mengetahui apa isi plastik tersebut.
BACA JUGA:Judi Online Resahkan Orang Tua, DPRD Pangkalpinang Segera Susun Perda
Selanjutnya, kata Evry, saat ibu tiri korban hendak mengantarkan sarapan untuk korban ke kamar korban tidak ada. Hingga akhirnya, sang ibu kaget saat melihat korban sudah tergantung di ruang tamu dengan posisi leher terikat tali nilon.
"Mendengar teriakan sang ibu berteriak memanggil sang suami, selanjutnya dibantu oleh tetangga korban mereka melepaskan jeratan tali nilon yang terikat di leher korban,pihak keluarga sempat membawa korban ke RSBT namun saat dilakukan pemeriksaan korban sudah meninggal dunia," beber Evry.
Pihak kepolisian memastikan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban, hal ini diketahui saat dilakukan pemeriksaan oleh unit identifikasi Polresta Pangkalpinang.
"Setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan tanda ataupun luka akibat kekerasan,"tutup perwira melati satu ini.***