BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Pemkab Bangka melakukan rapat koordinasi untuk mengeliminasi penyakit TBC (tuberkulosis) di Kabupaten Bangka. Upaya ini diharap dapat menekan penyakit TBC agar terus menurun kasusnya di Kabupaten Bangka.
BACA JUGA:Duh... Keindahan Pantai Cemara Terancam Tambang Ilegal
PJ. Bupati Bangka melalui Staf Ahli Bupati Bangka bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Boy Yandra mengatakan, di Kabupaten Bangka pada tahun 2023 ada sebanyak 662 kasus penyakit TBC. Masih ada 1489 kasus TBC di Kabupaten Bangka yang belum terjangkau, terdeteksi maupun terlaporkan dengan baik.
"Sehingga menjadi potensi penularan-penularan TBC ke masyarakat," kata Boy Yandra, Selasa (30/1).
BACA JUGA:Ada Warga Meninggal Dunia Karena DBD, Puskesmas Toboali Turun Lakukan Fogging
Penyakit tersebut merupakan masalah kesehatan bersama yang dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian bagi penderita dan keluarganya.
TBC juga menyebabkan beban ekonomi yang besar bagi negara.
BACA JUGA:Bambang Patijaya Lantang Suarakan Babel!
"Oleh karena itu untuk mewujudkan cita-cita eliminasi tuberkulosis diperlukan keterlibatan lintas program dan lintas sektor dalam penanggulangannya," jelas Boy Yandra.
BACA JUGA:Kasus Timah, Tim Kejagung Akui Lakukan Penggeledahan dan Penyitaan
Ia menambahkan, sejauh ini penyebab masih gagalnya penanganan TBC secara keseluruhan karena faktor sosio demografi yang terkendala jarak. Selain itu faktor ekonomi ikut berpengaruh pada tidak tercapainya kesembuhan TBC.
BACA JUGA:Tim Kejagung Pindahkan 100 Alat Berat ke Kejati Babel
"Termasuk faktor pengetahuan dan persepsi kepedulian terhadap penanganan TBC menjadi sebab rendahnya penuruan kasus penderita TBC di Kabupaten Bangka," pungkasnya.(trh)