Di sektor pangan, kata Faturachman, Bank Indonesia bersinergi dengan Pemerintah Daerah terus memperkuat inovasi program-program pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Untuk mendorong keterjangkauan harga, TPID dan Bulog terus menggalakkan operasi pasar, pasar murah, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras, serta sidak pasar.
"Pada bulan Desember 2023, telah dilaksanakan operasi pasar murah di kota Pangkalpinang (22/12) dan Tanjungpandan (20/12) mengantisipasi tekanan inflasi menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selama tahun 2023, telah terlaksana 224 kali operasi pasar/pasar murah serta SPHP Bulog yang tersebar di 7 kabupaten/kota di Bangka Belitung," terang Faturachman.
BACA JUGA:Baru 3 Bulan, Rooney Dipecat Birmingham City
Lebih lanjut Faturachman menyampaikan, untuk mendukung ketersediaan pasokan pangan, Bank Indonesia bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam memperkuat program ketahanan pangan mandiri yang melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti kelompok tani, Kelompok Wanita Tani (KWT), PKK, pondok pesantren, dan sebagainya.
Disamping itu, tambah dia, penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) eksisting antara Bangka Belitung dengan Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Jawa Timur, Brebes, dan Simalungun akan dioptimalkan serta KAD dengan daerah lain akan diperluas pada 2024.
BACA JUGA:PSG Datangkan Bek Masa Depan Brasil
Lebih dari itu, sambung Faturachman untuk mendukung kelancaran distribusi, Bank Indonesia selama tahun 2023 turut berpartisipasi dalam memberikan fasilitas distribusi pangan. Fasilitas tersebut diberikan dalam bentuk Subsidi Ongkos Angkut (SOA) khususnya di Pulau Belitung. SOA difasilitasi untuk mendatangkan komoditas pangan andil inflasi antara lain Minyak Goreng ”Minyakita” (Sragen-Belitung Timur), daging sapi beku (Jakarta-Belitung Timur), dan distribusi hortikultura dari lahan produsen ke lokasi Operasi Pasar Murah.
"Adapun Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memanfaatkan Dana Insentif Daerah (DID) dalam memfasilitasi SOA untuk mendatangkan komoditas operasi pasar murah subsidi (beras, minyak goreng, terigu, gula pasir) ke 7 Kabupaten/Kota di Bangka Belitung," ungkapnya.
BACA JUGA:Petugas Lapas Sungailiat Amankan Pengunjung Bawa Kristal Putih Diduga Sabu
Lebih lanjut Fatyrachman menambahkan, Bank Indonesia bersama TPID juga terus mewaspadai tekanan inflasi terutama pada beberapa jenis komoditas yang kerap muncul memberikan andil inflasi di awal tahun seperti komoditas ikan tangkap dan hortikultura.
"Namun demikian, melalui sinergi yang baik antar berbagai pihak angka inflasi Bangka Belitung tahun 2024 diharapkan tetap terjaga pada sasaran inflasi nasional 2,5+1%," tutupnya.(pas)