Meskipun sebagian besar air dan sabun dari pancuran mungkin mengalir ke kaki dan jari kaki sebelum dibuang ke saluran pembuangan, hal ini tidak cukup membersihkan area sela-sela jari kaki.
“Karena kulit di sela-sela jari kaki tidak menghasilkan minyak sebanyak area tubuh lainnya, konsekuensi dari tidak mencuci di sini sedikit berbeda,” kata Tull.
Komponen utama penumpukan minyak adalah sel kulit mati dan kotoran. Itu juga bisa menyebabkan jamur kuku, menurut Laura Purdy, MD yang berbasis di Miami.
Kaki cenderung banyak berkeringat, dan sepatu yang dikenakan memerangkap keringat sehingga dapat mengakibatkan tumbuhnya bakteri dan jamur.
“Anda bisa terkena penyakit kutu air, yaitu infeksi jamur pada kulit yang biasanya terjadi di sela-sela jari kaki. Kaki Anda mungkin gatal, mengelupas, bersisik, dan kulit Anda mungkin mengalami ruam atau pecah-pecah," tutur Purdy.
BACA JUGA:Ternyata Kopi Bisa Atur Berat Badan, Tapi...
BACA JUGA:5 Manfaat Minum Teh Hijau untuk Tubuh Anda
Tidak mencuci sela-sela jari kaki secara teratur juga dapat menyebabkan dermatitis bakteri atau selulitis, yaitu infeksi kulit akibat bakteri yang dapat menyebar ke kaki.
Mencuci sela-sela jari kaki juga cukup mudah, idealnya, setiap satu atau dua hari. Purdy merekomendasikan penggunaan sabun untuk mencuci kaki termasuk sela-sela jari kaki, dan kemudian membilasnya secara menyeluruh.
“Juga, ingatlah untuk mengganti kaus kaki. Kaus kaki memiliki banyak penumpukan dan bakteri yang menumpuk, jadi penting untuk mencucinya di sela-sela pemakaian," tutur Purdy.
Sudah tahu kan? Jadi mulailah perhatikan secara khusus tiga bagian itu saat mandi, agar tubuh kamu semakin bersih dan sehat. (*)