Beberapa orang lebih suka menggunakan kapas, namun apapun alatnya sebaiknya berikan sentuhan ringan
BACA JUGA:Pekerja Perhatikan Ini, Anda Berisiko Disfungsi Ereksi
BACA JUGA:Yang Suka Begadang dan Malas Olahraga Simak Ini! Anda Beresiko Stroke
- Belakang Telinga
Terdapat lipatan pada kulit seperti di belakang telinga, ada minyak tubuh yang juga dikenal sebagai sebum dan sel-sel kulit dikeluarkan tubuh secara alami, ditambah kotoran di permukaan, dapat terperangkap dan mengiritasi kulit.
Penumpukan kotoran kulit bisa menjadi kondisi peradangan kulit yang dikenal sebagai dermatitis seboroik, menurut pakar dermatologi Stacey Tull, MD.
Dermatitis seboroik dapat menyebabkan terbentuknya serpihan putih atau kuning di kulit kepala termasuk di belakang telinga dan pada area yang meradang ini mungkin mulai terasa gatal dan bersisik.
“Setiap kondisi peradangan pada kulit dapat menyebabkan retakan pada pelindung alami kulit, sehingga memungkinkan bakteri masuk dan menyebabkan infeksi,” kata Tull.
BACA JUGA:Kenapa Orang Obesitas Jangan Olahraga Lari?
BACA JUGA:Stres Mikir Pekerjaan? Ini 5 Cara Mengatasinya
Apabila seseorang tidak mencuci bagian belakang telinga secara teratur, maka dia mungkin melihat kulit di area tersebut menjadi sensitif atau teriritasi, dan akhirnya berkembang menjadi eksim.
Selain itu, ada bau yang muncul. Tubuh memiliki kelenjar keringat di belakang telinga, sehingga keringat dihasilkan di sana dan keringat, jika terkena bakteri, lama kelamaan akan berbau.
Tidak ada metode atau produk khusus yang perlu digunakan untuk mencuci bagian belakang telinga. Mencuci bagian belakang telinga tidak ada bedanya dengan mencuci seluruh tubuh.
BACA JUGA:Usia Masuk 40 Tahun Jangan Makan Seperti Ini
BACA JUGA:Ketahui Ini, 11 Tanda Tubuh Kekurangan Protein
- Sela-sela Jari Kaki