PENDIRI Yayasan Rudi Center, Ir. Rudianto Tjen berkomitmen bahwa pihaknya akan memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien operasi katarak gratis dari Rudi Center dan PDI Perjuangan Bangka Belitung (Babel) yang diselenggarakan di RSUD dr. H. Marsidi Judono Belitung, pada 2-5 November 2023.
-----------
DIANTARA pelayanan terbaik yang diberikan ialah dengan menyiapkan dokter spesialis mata yang didatangkan langsung dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Rudianto Tjen menyampaikan bahwa kegiatan operasi katarak massal secara gratis ini merupakan agenda rutin yang telah dilakukan setiap tahunnya sejak 2012.
BACA JUGA:Operasi Katarak Gratis PDIP dan Rudi Center Sukses, Nyata Melayani Rakyat
Ia menambahkan, baksos ini merupakan kerja sosial Rudi Center dan PDIP untuk terus membantu masyarakat yang membutuhkan. Ia berharap, setiap program bisa dirasakan manfaatnya.
"Ini merupakan program sosial yang akan terus digencar Yayasan Rudi Center. Kami akan terus berusaha membantu masyarakat yang membutuhkan, jangan sampai karena terkendala, masyarakat jadi tidak bisa berobat,” kata Rudi.
Rudi menegaskan, bahwa salah satu tujuan dari terselenggaranya baksos Operasi Katarak Gratis ini yakni dalam rangka mengurangi angka kebutaan yang disebabkan oleh katarak.
BACA JUGA:Gelar Operasi Katarak Gratis di Belitung, Rudi Center dan PDIP Tak Batasi Peserta
"Upaya ini sebagai bentuk kepedulian Rudi Center dan PDI Perjuangan Bangka Belitung kepada kesehatan masyarakat, khususnya yang mengalami gangguan mata katarak," kata Rudi.
Sebelumnya, baksos operasi katarak gratis telah berjalan sukses di Pulau Bangka, beberapa pekan lalu. Ratusan pasien berhasil dioperasi dan bisa kembali melihat indahnya dunia.
Sebagaimana diketahui, bahwa katarak adalah suatu penyakit, dimana lensa mata menjadi keruh dan berawan.
BACA JUGA:Cara Mudah Daftar Operasi Katarak Gratis dari Rudi Center dan PDIP di Belitung
Pada umumnya, katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu. Namun lama-kelamaan, katarak akan mengganggu penglihatan dan membuat pengidap merasa seperti melihat jendela berkabut, sulit menyetir, membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari. Penyakit mata ini juga merupakan penyebab kebutaan utama di dunia yang dapat diobati.(RED)