Uniper Siap Kembangkan Prodi Unggulan

Rabu 25-10-2023,18:22 WIB
Reporter : Admin
Editor : Jal

BACA JUGA:Hadiri Wisuda STIE dan STIH Pertiba, Ini Pesan Gubernur

Untuk itu penguasaan science technology mathematics harus menjadi pondasi bagi mahasiswa agar bisa bersaing pada level internasional. Dan ini harus dibangun dengan soft skill dan utamanya juga adalah karakter. 

Iskhaq Iskandar menambahkan bahwa, pendidikan karakter harus diterapkan di dalam system perguruan tinggi di Indonesia agar mahasiswa pada saat sudah lulus mampu menjadi inovator dan menjadi pelopor yang menebar manfaat di tengah masyarakat. 

Karena bangsa ini tidak hanya membutuhkan mahassiwa sebagai penerus perjuangan bangsa yang sekedar cerdas, innovator, kreatif dan sebagainya tetapi karakternynya suka berbohong, pemalas, korupsi dan melakukan hal yang tidak terpuji. Untuk itu selain harus melakukan penempaan secara akademik tetapi juga jangan lupa untuk menanamkan karakter mulia pada mahasiswa. 

Menurutnya, pendidikan karakter yang paling baik adalah pendidikan agama yang harus dimulai dari rumah dan disambung di sekolah, di kampus melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini harus dilakukan guna memberikan kesempatan peserta didik sejak dini hingga mahasiswa untuk membangun soft sklillnya.

“Hal ini bisa kita lakukan dengan cara mereka kita endorse, kita minta untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler di kampus. Termasuk melalui Uniper, saya berharap tidak ada larangan bagi mahasiswa untuk ikut kegiatan organisasi kemahasiswaan dan organisasi kepemudaaan lainnya selama tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya.

BACA JUGA:Hadiri Yudisium Pertiba, Molen Bangga

Tantangan ketiga yang menjadi trend pendidikan ke depan adalah adanya keyakinan baru di tengah masyarakat akan adanya pilihan lain selain kuliah, yakni pendidikan vocanational short course. Karena ada kecenderungan di tengah-tengah masyarakat yang melihat bahwa ke depan tidak perlu gelar sarjana, tetapi yang diperlukan adalah meraih kompetensi cukup dengan mengikuti vocational education guna mendapatkan skill tertentu yang dibutuhkan oleh dunia usaha, dunia industri.

Ia berharap termasuk di Uniper, benar-benar sudah memulai untuk merekonstruksi Permendikbud-Ristek No 53 Tahun 2023 juga menganatkan bahwa dunia kampus harus membuka diri , kurikulumnya harus dinamis agar mahasiswa yang belajar di kampus tersebut dapat menjadi mahasiswa yang ke depan siap mengabdi di tengah masyarakat.

Permendikbud-Ristek No 53 Tahun 2023 juga telah memberikan keleluasaan kepada pihak kampus untuk membangun sendiri standar pendidikan di kampus tersebut . Sehingga jika para dosen atau tenaga pendidik di kampus, tidak sesegera mungkin mempelajari, menyiapkan dengan baik kurikulumnya, maka dalam waktu 2 tahun sampai Agustus 2025 waktu akan semakin terasa sangat singkat sekali.

BACA JUGA:Isi Kuliah Umum di STIE Pertiba, Pj Gubernur Suganda Paparkan Gambaran Kebijakan Bahari

BACA JUGA:Tingkatkan Keahlian Ilmu Hukum Penyidik Polri, STIH Pertiba dan Polres Bangka Jalin Kerjasama

Ia juga mendorong agar Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) atau lembaga penjamin mutu kampus untuk segera melakukan workshop guna membedah Permendikbud-Ristek No 53 Tahun 2023 serta membangun standar di perguruan tinggi masing-masing dan disesuaikan dengan potensi yang dimiliki masing-masing kampus maupun potensi yang dimiliki oleh daerah. Sehingga kurikulum kampus maupun kurikulum program studinya benar-benar menjadi kurikulum dinamis yang bisa menerima perubahan-perubahan yang terjadi di tengah masyarakat globalisasi saat ini.

“Semoga Uniper dan lembaga pendidikan di Babel dan Indonesia umumnya terus mampu memberikan kontribusi di bidang pendidikan guna mencapai cita-cita nasional dari kemerdekaan Indonesia yang salah satunya adalah mencerdaskan bangsa kehidupan bangsa. Namun dalam hal ini negara tidak bisa hanya mengambil bagaiannya seorang diri, tetapi juga memerlukan dukungan seluruh pihak,” tambahnya. (*)

Kategori :