BACA JUGA:Tim Dosen Pengabdian Unmuh Babel Dampingi Tata Kelola Kawasan Wisata Pantai Tanjung Ru
Ada 3 Sindeng yang berasal dari Kepulauan Pongok yakni;
1. Sindeng Sikapur Sirih
Sindeng ini dipakai khusus oleh pimpinan tertinggi daerah atau dalam jabatan pemerintahan hanya digunakan oleh Bupati dan Wakil Bupati dengan sedikit perbedaan pada tinggi dan pendek haluannya.
2. Lang Betedung
Sindeng Lang Betedung digunakan oleh para pengawal, dalam hal ini untuk dalam jabatan pemerintahan digunakan oleh Forkopimda, Sekda dan para kepala dinas di daerah.
3. Sindeng Punggawa
Sindeng ini dikenakan oleh para hulubalang, dalam jabatan pemerintahan sindeng ini dikenakan kepada seluruh staf kepegawaian dan seluruh masyarakat di Bangka Selatan.
"Sindeng ini merupakan penutup kepala yang berasal dari kepulauan Pongok dan seperti sudah dijelaskan terdapat 3 macam Sindeng," sebutnya.
BACA JUGA:Peringati HUT Basel ke 20 di Lepar, Bupati Riza Ajak Lestarikan Budaya Asli Daerah
BACA JUGA:Kemenparekraf RI Tetapkan Basel Kawasan Pariwisata Andalan
Sedangkan untuk pakaian adat pria terdapat beberapa komponen penting yakni, untuk pria, terdapat baju cekak musang dan celana yang berwarna dasar hijau tua.
Untuk sikapur sirih ada penambahan ikat pinggang bermotif emas dan selubung (jubah kebesaran dengan motif cempako emas) melambangkan kebesaran dan pengayoman.
Sedangkan Lang Betedung dan Punggawa tidak memakai selubung, melainkan sampin motif cual berwarna merah marun sebagai sarung yang diikatkan pada pinggang, sindeng yang dipakai berwarna sama dengan sampin merah marun, selempang untuk sikapur sirih dipakai dengan cara disilangkan dari bahu kanan ke pinggang kiri berwarna hijau muda dan hijau tua ada motif nanas sebagai perekatnya.
Sedangkan untuk selempang Lang Betedung cukup dikalungkan menggantung sebagai kesiapsiagaan dan bela negara, untuk punggawa tidak memakai selempang.
BACA JUGA:Ngarak Telok Serujo, Warisan Budaya Tak Benda Saat Panen