BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror bekerjasa dengan PT Timah Tbk menggelar dialog kebangsaan dengan tema "Ancaman Radikal Terorisme Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Hal yang Melatar Belakangi dan Upaya Antisipasi", Senin (2/10/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan di Graha Timah Pangkalpinang ini dihadiri ratusan karyawan PT Timah Tbk. Turut hadir Kasatgaswil Densus 88 Kepulauan Bangka Belitung AKBP Maslikan, Direktur PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal, Kepala Kesbangpol Provinsi Babel Umi Kalsum, Staf Ahli Gubernur Babel Rofiko dan Kasubdit Kamsus Dit Intelkam Polda Babel AKBP Nur Samsi.
BACA JUGA:Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Ratusan Insan Timah Ikuti Upacara
Dalam dialog kebangsaan ini, Densus 88 menghadirkan dua narasumber yakni Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi dan Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia, M Najih Arromadloni.
Selain diikuti karyawan PT Timah Tbk di Pangkalpinang, kegiatan juga diikuti secara online oleh sejumlah karyawan di wilayah operasional seperti Kundur, Belinyu, Mentok dan Jakarta.
BACA JUGA:Ngaku Difitnah, Diludahi, Dicekik, Diancam Bunuh. V Laporkan Mantan Suami ke Polres Bateng
Kasatgaswil Densus 88 Kepulauan Bangka Belitung AKBP Maslikan menuturkan potensi ancaman radikal saat ini masih sangat keras terjadi.
Menurutnya, kegiatan dan tema yang diangkat saat ini sangat relevan dalam mengantisipasi ancaman radikalisme.
"Sampai hari ini potensi ancaman masih sangat keras. Mungkin kami tidak akan menyampaikan secara full, tidak ada fakta atau data intelijen. Tapi kasat mata bahwa, hari ini orang yang tidak mencinta atau kurang cinta terhadap bangsa itu masih banyak," ucap AKBP Maslikan.
BACA JUGA:Ditetapkan Menjadi Ketua ASEAN Tahun 2023, Indonesia Memilih Tema
Menghadapi tahun politik diakuinya, potensi acaman radikal menjadi perhatian. Untuk itu dirinya berharap kegiatan ini menjadi langkah antisipasi.
"Di Babel sejauh ini kondisi masih relatif aman, di tahun politik ini langkah antisipasi yang dilakukan melalui dialog, diskusi dan ini penguatan karena kita ingin aman, damai di Babel," ucapnya.
Dia menyebut potensi radikalisme bisa terjadi dimana saja, termasuk perusahaan yang tidak terkelolah dengan baik.
BACA JUGA:Indonesia Dorong Negara Asia Afrika Menjadi Mitra Dialog Global
"Kalau tidak terkelola baik ada potensi radikalisme terjadi, tapi di Babel belum terlihat, mungkin yang berkompeten bisa menjelaskan terkait ini," ungkapnya.