BRIEVENBUS DI PANGKALPINANG

Senin 11-09-2023,20:41 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

OLEH: Dato’ Akhmad Elvian, DPMP

Sejarawan dan Budayawan

Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia

 

 “BRIEVENBUS” dalam bahasa Belanda sering diterjemahkan dengan Bus Surat atau Kotak Pos. Keberadaan Brievenbus masih tersisa dan dapat ditemukan di halaman depan Kantor Pos Pangkalpinang. 

------------------

DALAM  peta Resident Bangka en Onderh. Opgenomen door den Topografischen dienst in 1928-1929 Blad 34/XXV d. Reproductiebedrijf Topografische dienst, Batavia 1931 Auteursrecht Voorbehouden (Stbl 1912 No.600), Kantor Pos atau disebutkan dalam peta dengan Post-telegraaf-en telefonkantoor secara geografis terletak dekat pertigaan jalan, tepatnya di sisi Barat Laut jalan di depan gedung Landraad (pengadilan) Pangkalpinang, atau berada di sisi jalan sebelah Utara Woonhuis te Pangkalpinang. Jalan tersebut sekarang bernama Jalan Hamidah Pangkalpinang.  

BACA JUGA:Rumah Sakit DKT dan DKR

Brievenbus di depan Kantor Pos Pangkalpinang, dicat dengan warna oranye (merah kekuning-kuningan) dan terbuat dari besi cor (gietijzer), dengan tinggi sekitar Satu setengah meter (hampir setinggi orang dewasa) dengan berat mencapai 360 kilogram. Pada bagian samping dan bawahnya terdapat ukiran bulat mungkin untuk memperindah bentuk dan penampilan Brievenbus, serta pada bagian tengah tertulis kata BUSLICHTING dan angka 1,2,3, Pada bagian dalamnya terdapat semacam kotak yang dapat dikunci dan hanya dapat dikosongkan oleh petugas pos yang berwenang di kantor pos. Tulisan angka 1,2,3 mungkin maksudnya adalah jadwal pengangkatan surat yang dilakukan Tiga kali dalam seminggu.  Pada sisi bagian atasnya terdapat tulisan kata BRIEVENBUS, sedangkan pada sisi bagian atas lainnya masih bisa terbaca walaupun agak rusak dimakan usia (karena berkarat) tertulis; ”DIEPENBROCK & REIGERS, ULFT 1911”, maksudnya bus surat diproduksi oleh DRU (Diepenbrock dan Reigers Ulft) pada tahun 1911. 

BACA JUGA:Gunong Muntai (Mountain)

Dalam beberapa catatan sejarah disebutkan, bahwa pembuatan Brievenbus  dan penggunaannya di negeri Belanda antara Tahun 1851 dan 1964. Pengecoran Den Haag L.J. Enthoven, yang populer disapa De Pletterij, memiliki hak eksklusif atas produksi kotak surat ini, hingga tahun 1930 dan pada tahun yang sama 1930 terdapat 1.863 unit yang tersebar di seluruh negeri. Brievenbus diputuskan untuk diganti secara permanen pada Tahun 1963, dan pada tahun ini jumlahnya masih tersisa sekitar 900 unit. Sekarang mungkin keberadaannya tersisa sedikit dan masih berada di tempat umum, termasuk di Kantor Pos Pangkalpinang dan sebagai Kotak Surat ataupun Bus Surat tertua keberadaannya saat ini kemungkinan ada di Museum atau kolektor barang barang antik.   

BACA JUGA:Pelirang Basah

Fungsi Brievenbus di Depan Kantor Pos Pangkalpinang adalah tempat mengumpulkan atau penyimpanan surat sementara yang akan dikirim oleh masyarakat Pangkalpinang dan Bangka umumnya dan surat yang dimasukkan dalam Brievenbus sudah diberikan materai serta telah ditulis alamat tujuan oleh pengirim. Petugas pos secara berkala (tiga kali dalam seminggu) akan mengambil surat-surat yang dimasukkan oleh masyarakat dalam Brievenbus dan membawanya ke Kantor Pos untuk diberikan cap atau stempel pos, kemudian surat dipilah untuk disampaikan ke alamat tempat tujuan pada surat. 

BACA JUGA:Pijawang Petjah

Membaca informasi pada laman www.posindonesia.co.id, secara umum dan singkat sejarah Pos di Indonesia memang sangat panjang, dimulai ketika  Pos pertama kali didirikan oleh gubernur Jenderal, GW Baron van Imhoff, pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar pulau Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke negeri Belanda. Pada tahun 1875 dinas Pos disatukan dengan dinas Telegrap dengan status jawatan dengan nama POST EN TELEGRAFDIENST. Tahun 1877, sejak pemerintahan kolonial dinas pos pemerintahan Belanda sudah berhubungan dalam pengiriman surat dan barang secara internasional, sehingga tercatat sebagai anggota Union Postale Universelle (UPU). Pada Tahun1945, saat pendudukan Jepang di Indonesia, jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang, selanjutnya pada tanggal 27 September 1945 Angkatan Muda PTT mengambil alih PTT dan secara resmi diubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa tersebut diperingati menjadi hari bakti PTT atau hari bakti POSTEL. Selanjutnya pada Tahun 1965 PTT berganti menjadi Perusahaan Negara dan Giro (PN Pos dan Giro). Pada tahun 1978 PN Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro dan sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giro pos baik untuk untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perusahaan Umum, pada tanggal 20 Juni 1995 Perusahaan Umum Pos dan Giro diubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Pos Indonesia (Persero)

Kategori :