BABELPOS.ID.- Cuaca panas menyengat disertai sudah beberapa waktu tak turun hujan, membuat BPBD Provinsi serta Kabupaten Kota se-Bangka Belitung (Babel), was-was.
Soalnya, masih sangat banyak lahan kosong yang hanya dalam bentuk semak belukar dan hutan di daerah ini. Di sisi lain, intensitas hujan yang sudah jaub berkurang, membuat rerumputan mengering sehingga sangat mudah memicu api. Tak hanya api besar, api rokok saja dapat menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan (Karthula).
"Selama musim kemarau ini, kebakaran hutan terbanyak terjadi di Bangka Tengah, Belitung dan Bangka Barat," tegas Kepala BPBD Babel, Mikron Antariksa.
BACA JUGA:Memasuki Musim Kemarau, Waspada Karhutla
Ia mengatakan Karhutla selama musim kering sekarang ini banyak terjadi di di Bangka Tengah, Bangka Barat dan Belitung. Pemicunya, bukan hanya banyaknya lahan kosong, juga ada yang membuka areal perkebunan dengan cara dibakar.
"Kebakaran hutan dan lahan ini karena adanya oknum-oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab membakar lahan kering dan akhirnya api tersebut menyebar ke hutan sehingga tak terkendali," ujar Mikron.
Menurut dia dalam kondisi cuaca dan suhu udara panas disertai angin kencang kebakaran kecil bisa menyebabkan kebakaran besar yang merugikan masyarakat lainnya.
BACA JUGA:BPBD Babar Gelar Pelatihan Relawan Desa Tangguh Bencana
Musim kemarau tahun ini disertai dengan terjadinya fenomena El Nino yang diperkirakan untuk wilayah Babel menjadi salah satu daerah yang berpotensi mengalami musim kemarau panjang.
Dari BMKG dikemukakan Babel sampai akhir tahun ini akan kemarau yang menyebabkan kekeringan sehingga akan berdampak terhadap tanaman pertanian dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Bahkan BMKG memperkirakan 80 persen wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau yang diiringi dengan kekeringan karena meningkatnya suhu permukaan laut karena pengaruh El Nino.
BACA JUGA:BPBD Babel Galakkan Kegiatan Ayo Bersuara di Kampung Tanjung & Ulu
Langkah antisipasi salah satunya masyarakat bisa membentuk satgas bencana atau personil yang akan rutin melakukan patroli dan berkoordinasi bersama aparat pemerintah setempat agar dapat panduan sehingga dapat mengontrol pembuangan sampah dan karhutla bisa diminimalkan.(red)