Pengaruh Mabuk Arak
Sementara itu, Kapolres Basel, AKBP Tony Sarjaka melalui Kasat Reskrim Polres AKP Tiyan Talingga mengatakan, setelah melalui serangkaian penyelidikan dan keterangan saksi akhirnya sudah ditemukan motif dari pembunuhan ini.
"Yang mana faktor nya karena pengaruh minuman keras jenis arak dan sempat cekcok antara pelaku dengan korban, yang akhirnya pelaku menusukkan sebilah pisau ke bagian dada korban," tuturnya, Senin (14/08) lalu.
Pembunuhan bermula Minggu (13/08) malam sekira pukul 20.30 wib pelaku Harina sedang duduk di pinggir jalan sembari mengonsumsi minuman keras jenis arak. Melihat ulah pelaku ini, pukul 23.30 wib korban keluar dari rumah dan menegur pelaku. Bahkan korban sempat mengayunkan parang ke arah pelaku yang mengenai belakang telingan pelaku.
Lebih lanjut, akhirnya pelaku mendorong korban dan kemudian pelaku menggigit telinga kanan dan punggung korban, setelah itu pelaku berlari masuk ke rumah.
"Kamu pergi dari rumah ini, bawa pakaian mu, kalau tidak nanti aku bakar!" ujar korban mengusir pelaku.
BACA JUGA:Mobil Ertiga Meledak di SPBU, Isinya Banyak Jerigen
Saat itu juga pelaku masuk ke kamar dan mengambil sebilah pisau belati yang dipegang menggunakan tangan kanannya. Saat itu korban datang untuk menemui pelaku. Tepat di depan pintu kamar pelalu, pada saat membuka tabir pintu kamar itu, pelaku langsung menikamkan pisau ke dada korban lalu mencabutnya.
"Korban sempat berteriak meminta tolong kepada anaknya yang sedang tidur yakni SA (14). Saat mendengar teriakan itu SA langsung keluar kamar dan melihat korban sudah bersimbah darah, akhirnya SA langsung berlari meminta bantuan kepada warga dan pada saat ketua RT serta warga setempat tiba di rumah korban untuk memberikan pertolongan, namun korban sudah tidak tertolong lagi karena sudah meninggal dunia," tutur Kasat Reskrim.***