BABELPOS.CO.- Mau tahu bagaimana keseharian Redho Tri Agustian (22) mahasiswa UMY FH-2021, asal Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), yang diduga menjadi korban mutilasi 2 pelaku W dan RD, di Sleman, DIY, tidak dengan menggunakan dugaan-dugaan apalagi spekulasi.
Sehubungan dengan ini, Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Presma UMY), Muhammad Adam meminta agar polisi mengusut tuntas kasus mutilasi yang menimpa anak bungsu dari tiga bersaudara itu. Hal itu agar tidak ada lagi berseliweran motif-motif spekulatif yang memojokkan korban.
BACA JUGA:Fakta Baru dari UMY: Redho Korban Mutilasi Sedang Beasiswa Meneliti Perilaku LGBT
"Motif yang berkeliaran di sosial media itu semuanya spekulatif dan bahkan tidak sesuai dengan reputasi yang terbangun. Kami ingin ini diusut tuntas. Harus diusut tuntas," ujar Adam kepada JawaPos.com (Babel Pos Grup), Rabu (27/6).
Dengan berbagai spekulasi soal kematian korban, ia mengatakan bahwa hal itu telah memperdalam luka keluarga Redho yang masih berkabung atas kematiannya.
BACA JUGA:Ratusan Mahasiswa UMY Berdoa untuk Redho
"Kami memang menghargai apa yang menjadi istilah kata respons keluarga yang paling utama, yang sampai saat ini masih berduka, masih berbela sungkawa," pungkas Adam.
Redho Mahasiswa Aktif
Bagaimana keseharian Redho selama ini?
Selaku Presma UMY, Adam menyatakan bahwa Redho orang yang aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.
Selain Anggota BEM di Kementerian Bina Desa UMY, Redho juga aktif sebagai Ketua Tim Peneliti dalam program Young Sustainable Initiative (YSI). Bahkan, kasus mutilasi kejam itu terjadi tak lama setelah korban baru saja selesai melaksanakan rapat kegiatan masa taaruf untuk mahasiswa baru.
BACA JUGA:Waliyin, Pelaku Mutilasi Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Pembunuh Berdarah Dingin
"Itu ada rapat masa taaruf fakultas. Ospek fakultas dia di salah satu divisi acara kalau gak salah. Nah itu baru rapat malamnya," kata Adam.
Adam sendiri mengaku dengan Redho terakhir bertemu pada sekitar bulan Juni lalu dalam kegiatan program BEM. Saat itu, ia menyebutkan tak ada gelagat aneh dalam hal pertemuan terakhirnya.
"Tidak sama sekali. Antusias seperti biasa orangnya orang yang excited gitu. Jadi gak terlihat tanda-tanda apapun," pungkasnya.