BABEPOS.ID- Salah satu pelaku mutilasi dengan korban, diduga Redho Tri Agustian, mahasiswa UMY FH Angkatan 2021, asal Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel), bernama Waliyin atau --berinisial W-- termasuk tipikal pembunuh berdarah dingin.
Aksi kejinya bersama temannya berinisial RD menghabisi korban dengan dimutilasi lalu disebarkan di berbagai tempat untuk menghilangkan jejak, sangat biadab.
Para tetangga kosan pelaku tak menyangka pelaku bisa sesadis itu. Karena pria 29 tahun itu selama ini dikenal pendiam dan tak banyak ulah.
BACA JUGA:Dugaan Korban Mutilasi. Keluarga Redho Masih Tunggu Hasil Tes DNA
Waliyin yang mengaku bekerja di restoran itu memang agak tertutup. Bahkan, pulang langsung masuk kosan dan tak pernah keluar lagi. Sehingga komunikasi dengan para tetangga kosan nyaris tak ada.
Soal ada indikasi korban dihabisi di kosan, juga tak terdeteksi oleh para tetangga. tak ada suara gaduh atau mencurigakan, juga tak ada bau yang menyengat atau asing.
Benarkah korban dimutilai di kosan Waliyin? Tampaknya masih teka-teki juga.
“Kami juga melakukan digital forensik terhadap ponsel milik para pelaku,” ujar Wadirreskrimum Polda DIY, AKBP K. Tri Panungko Tri Panungko, saat jumpa pers di Mapolda DIY, Selasa (18/7) lalu.
BACA JUGA:Permahi Babel Minta Pelaku Mutilasi Dihukum Mati!
Sementara itu, pihak keluarga korban tidak mau berkomentar banyak soal perkembangan penyelidikan yang tengah berlangsung. Pihak keluarga kini fokus pada hasil tes DNA guna kepastian atas diri korban yang sebenarnya.
''Kami pihak keluarga masih menunggu hasl tes DNA itu,'' ujar paman korban, Abdul Majid siang ini.
Diakui, dari awal pihak keluarga ikhlas dengan semua kemungkinan yang terjadi. Namun kepastian dari tes DNA biar lebih yakin.
BACA JUGA:Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Hasil Forensik, Korban Mutilasi itu, Redho
''Kami berharap semua proses ini bisa cepat, Kami yakin semua paham bagaimana posisi kami keluarga saat ini. Terlebih lagi keluarnya isu-isu yang sangat tidak benar soal keponakan kami ini,'' ujar Majid.
Selaku paman yang tahu persis sang keponakan, Majid menyatakan Redho itu sangat aktif dengan berbagai kegiatan. Termasuk aktif di Pramuka. Itu sebabnya banyak yang mengenal dia. Majid menyatakan, Redho adalah bungsu dari 3 bersaudara. Kesehariannya selama ini tidak ada yang aneh. Ketika menempuh kuliah di Jogja pihak keluarga tak ada mendengar kabar yang nyeleneh.(red)