BABELPOS.ID.- Pelaku pembakar Kitab Suci Al Qur'an di Swedia, rata-rata akhirnya menjalani hidup tak tenang. Selain merasa terancam oleh umat muslim, kadang warga lain --non muslim-- juga marah karena dianggap menggangu kehidupan bertoleransi dan ketenangan masyarakat umum.
Dan, seperti pernah dilansir media ini sebelumnya, mereka yang menghina Nabi Muhammad SAW rata-rata menjalani kekehdupan yang tragis dengan berbagai penyebab. Ada yang ditabrak, ada yang ditikam, bahkan ada yang terpaksa menderita cacat seumur hidup.
Itu untuk peristwa di zaman modern sekarang ini. Bagaimana dengan penghina nabi di zaman dulu?
Mengutip dari https://muslim.or.id, banyak juga kisah-kisah tragis yang akhirnya dihadapi sang pelaku. Namun ada juga yang selamat karena segera bertaubat.
BACA JUGA:Merasa Sudah Ngetop, Kaya Raya, Semua Ada, Tuhan pun Dihina. Akhirnya Mati Mengenaskan
1) Dibuangnya Mayat Sang Murtadin
Imam al-Bukhari dalam Shahih-nya dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau mengatakan, seorang Murtadin di Zaman rasulllah mengejek Nabi Muhammad
itu tidak tahu kecuali apa yang dituliskan untuknya saja.
Dan, tak lama Sang Murtadin itu meninggal dunia.
Oleh rekan-rekan segamanya, SAang Murtadin itu dikuburkan. Dan ternyata, besok paginya mayat sang Murtadi itu kembali terlegak di atas tanah.
''Ini pasti perbuatan Muhammad dan para sahabatnya, mereka menggali kuburan kawan kita ini lalu membuangnya begitu saja,'' ujar mereka.
BACA JUGA:Pesan Gus Baha: Jika kamu Mencintai Islam, Jangan Menghina Agama Lain
Lalu, mereka menggali lagi kuburan sedalam mungkin yang mereka mampu. Dan esok harinya ternyata mayatnya tergeletak lagi di atas bumi.
Akhirnya mereka sadar, ini bukan perbuatan Nabi Muhaamad atau sahabatnya.
Langah teakhir, mayat iu tak lagi dikburkan, melainkan dibuang.