BABELPOS.ID.- Pj Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Dr Suganda Pandapotan Pasaribu mendukung penuh pihak kepolisian yang telah memulai mengusut
salah satu dugaan 'maling besar' di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP), di Air Anyir.
Ini disampaikan oleh Pj Suganda kepada Babel Pos usai pelaksanaan upacara HUT ke 77 Polri tahun 2023 di halaman kantor Gubernur Bangka Belitung.
"Ya momen istimewa (HUT Polri). Kita dukung penuh pokoknya," kata Pj Suganda.
Pj Suganda meski tidak secara tegas, namun secara tersirat mengindikasi salah satu 'maling besar' dimaksud selama ini ada di RSUP tersebut.
BACA JUGA:'Maling Besar' Tetap Misteri? Ke KPK, Pj Gubernur Temu Deputi Didik
Baginya yang terpenting semuanya sudah dilaporkan semua ke institusi penegak hukum itu.
Apakah benar salah satu 'maling besar' itu ada di RSUP?
"Ha ha ha.... semua sudah dilaporkan ya," tukasnya seraya mengangguk lepaskan tawa dengab berlalu untuk ke Mapolda Syukuran HUT 77.
Pernyataan Pj Gubernur ini bertolak karena
Sebelumnya Tipikor Polres Bangka mulai menyidik dugaan korupsi pada pengadaan modular operating theatre (MOT) di Rumah Sakit Umum (RSUP), Air Anyir, Bangka Belitung senilai Rp 5 miliar lebih. Dan alat itu tak terpakai selama 2 tahun lebih.
BACA JUGA:Kapolda Dukung Usut 'Maling Besar', Dimulai dari Selidiki Tipikor RSUP
Dan, penyidikan oleh Polres Bangka itu langsung diatensi Kapolda Babel Irjen Yan Sultra yang menyatakan pihaknya melalui Polres Bangka telah memulai melakukan penyelidikan atas dugaan korupsi pada pengadaan MOT di Rumah Sakit Umum (RSUP), Air Anyir, Bangka Belitung.
Adapun surat perjanjian kontrak tertuang dalam nomor 445/001/03.1/RSUDP/MOT/VII/2021 tanggal 12 Juli 2021. Dengan kontraktor adalah PT Bhakti Wira Husada.
Yan Sultra memerintahkan agar penyidik Tipikor di Polres Bangka untuk serius menangani kasus MOT dengan nilai Rp 5.798.000.000 bersumber dari anggaran DAK Juli 2021. Dengan dugaan kalau pengadaan tersebut tanpa kajian sehingga menyebabkan pengadaan yang sia-sia itu. Dimana sejak diadakan tahun 2021 lalu hingga detik ini tak terfungsikan sama sekali.