Sementara itu Ibu Rosmi (73) yang ikut bergabung dalam GIS sampah ketika olahraga pagi, ia sambil memunguti sampah bernilai jual. Ia merasa, selain bisa ikut berkontribusi dalam GIS sampah juga membantu membersihkan lingkungan dari sampah. Ibu Rosmi juga mengingatkan keluarganya yang saat hajatan banyak sampah nilai jual agar dikumpulkan untuk disalurkan ke GIS sampah.
“Saya senang karena bisa ikut menjaga kebersihan lingkungan. Sampah seperti plastik itu sayang kalau dibakar, dijual juga tidak seberapa. Kalau rejeki saya yakin ada rejeki dari Allah. Kalau dapat bantuan dari ini, itu namanya rejeki, kalau tidak pun ini bisa sedekah untuk orang lain,” kata Ibu Rosmi.
Salah satu tokoh penting yang ikut merasakan berartinya program GIS sampah Bhabinkamtibmas Desa Sempan adalah H.Zulpian (50). Dukungan Bripka Nomo lewat program GIS sampah selama tiga tahun ini membuat Masjid Al Bina rintisannya kian maksimal dalam berbagi ke sesama umat.
“Alhamdulillah Pak Nomo ikut melirik kita dan kita telah bersama selama tiga tahun ini. Masyarakat pun antusias ikut sedekah ini, dulu kita bilang kalau sampah pun tak mau sedekah, apalagi duit. Akhirnya karena ada rasa peduli lewat GIS, sampah pun kemudian disedekahkan,” sebut Bang Ipin.
Ia yakin GIS sampah jadi pemicu untuk sedekah yang kini meningkat menjadi sedekah berbagai rupa. Termasuk dalam waktu dekat akan ada sedekah lewat hewan kurban pada lebaran Idul Adha nanti.
“Alhamdulilah kita jadi bisa menyalurkan beras, uang santunan bagi masyarakat miskin, anak yatim, guru TPA, dan santri. Rutinnya kita berikan ke anak yatim dan guru TPA. Pernah tak diduga pada satu bulan ada sedekah satu ton beras yang bisa dibagikan ke 80 orang warga,” ungkap Bang Ipin penuh syukur.
Ia berangan, GIS sampah dapat diadopsi oleh masjid atau desa lain. Sebab hasil GIS sampah dapat langsung membantu masyarakat, sehingga memiliki nilai manfaat serta jadi amal jariyah. Tentunya ia tak bisa memungkiri peran besar Bhabinkamtibmas Desa Sempan yang mendukung sepenuh hati GIS sampah.
“Peran Pak Bhabinkamtibmas ini dak bisa lagi dibicarakan. Ini bukan memuji, beliau mengambil dan menjemput sampah. Tidak sekedar posting, tapi kerja nyata. Bukan cari sensasi, Pak Bhabin sampai mengambil barang bekas di belakang rumah, di kebun orang tanpa rasa gengsi dan malu, hanya ada rasa peduli. Gerakannya telah menularkan orang bersedekah,” kisah Bang Ipin.