BABELPOS.ID.- Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), saat ini memang tengah melakukan kajian menyangkut komoditas mineral yang masuk dalam kategori strategis dan kritis.
Dari kajian sementara terkuak, ada 5 komoditas mineral masuk dalam kategori strategis, dan 45 komoditas mineral masuk dalam kategori kritis. Kelima mineral strategis, yaitu nikel, timah, emas, bauksit, kobalt-mangan.
Mengutip dari NIKEL.CO.ID. Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Rizal Kasli, menyatakan, komoditas mineral disebut mineral kritis, karena suplainya lebih kecil dibandingkan demand, sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi kebutuhan global.
“Masing-masing komoditas mineral kritis mempunyai nilai tersendiri. Namun, mineral kritis bisa masuk dalam kategori mineral strategis,” kata Rizal di sela-sela acara International Conference on Advanced Material and Technology 2022 (ICAMT) dan Training of Trainers International Battery School from Upstream and Downstream yang diselenggarakan National Battery Research Institue (NBRI) di Hotel Grand Sahid Jakarta, Rabu (14/12/2022).
Alasa utama masuknya timah sebagai mineral kritis termasuk nikel, karena cadangan sumber daya kedua mineral bahan utama baterai kendaraan listrik ini harus dijaga agar tak habis.
engutip dari sampaijauh.com, ditegaskan bahwa, nikel dan timah juga dibutuhkan sebagai sumber fasilitas energi penyimpanan atau battery energy storage system (BESS) di Indonesia.
“Pemerintah sedang menjaga. Mineral ini harus dijaga, harus hati-hati. Indonesia akan punya sekitar 46 sampai 47 mineral kritis,” ujar Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara (Minerba), Irwandy Arif.***