PANGKALPINANG - Penjabat Gubernur Bangka Belitung (Babel), Suganda Pandapotan Pasaribu menunjukan kepeduliannya terhadap lingkungan Babel yang rusak akibat penambangan.
Bahkan ia sendiri sudah mempunyai rencana sebagai upaya pemulihan lahan yang rusak, maupun yang saat ini terjaga dengan program Babel Menanam. "Program ini bertujuan menjaga lingkungan dan meningkatkan tutupan lahan di Babel," ujarnya usai menghadiri acara Halal Bihalal dengan para relawan lingkungan dan Forum Komunikasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (FKPDAS) Babel di halaman kantor BPDAS Baturusa Cerucuk, Kamis (11/5) kemarin.
Tak hanya Pemprov, kata Sekjen Ombudsman RI ini, Babel Menanam akan melibatkan berbagai pihak. Termasuk peran BPDAS Baturusa Cerucuk, FKPDAS Babel dan Relawan serta stakeholder lainnya dalam mendukung pengendalian kerusakan lingkungan di Babel. "Ya, setiap Jumat, semua kalangan masuk," sebutnya.
Seperti diketahui bahwa Babel merupakan daerah kepulauan dengan jumlah DAS sebanyak 433 DAS dan merupakan provinsi kepulauan yang memiliki Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2016 tentang Pengelolaan DAS serta Peraturan Gubernur Nomor 01 tahun 2018 tentang Rencana Pengeleloaan DAS.
Dan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan Nomor: SK.49/PDASRH/PPPDAS/DAS.0/12/2022 Tentang Penetapan Peta dan Data Lahan Kritis Nasional Tahun 2022, luas lahan kritis di Babel mencapai seluas 167.065 Ha, sehingga perlu dukungan semua pihak dalam mengurangi luas lahan kritis di Babel.
"Saya harapkan FKPDAS dan relawan lingkungan serta OPD/ lembaga terkait dapat bahu membahu dan saling bersinergitas dalam pengendalian kerusakan lingkungan di Babel baik melalui kajian maupun tindakan pengendalian lainnya," tuturnya.