MAYSAROH benar-benar tanpa kabar berita setelah pulang dari mudik. Bujang yang penasaran pagi itu coba chat melalui WA.
''May, kok sejak pulang dari mudik lebaran gak ada kabar ya?'' ujar Bujang membuka pembicaraan.
''Oh, Bang Bujang. Maaf Bang, sibuk,'' jawab Maysaroh pura-pura.
''Aku maklumlah, orang sepertiku memang hanya pantas untuk mengisi waktu kosong saja,'' pancing Bujang.
''Oh, gaklah, Bang. Abang tentu sangat berarti lah bagi Emak Abang,'' ujar Maysaroh sekenanya sembari tertawa.
''Waduh, pintar juga kamu jawab May,'' ujar Bujang.
''Gak juga,'' jawab Maysaroh.
"Aku rasa namamu yang sebenarnya My-Google,'' ujar Bujang memancing.
''Ah, ada-ada aja Bang Bujang nih...''
''Iyh, soalnya kamu punya segala hal yang selama ini aku cari?" tukas Bujang merayu.
''Uh, mulai nih... aku matikan HP nih...aku blokir nih...'' ancam Maysaroh.
"Jangan May. Aku sadar jika sudah berhubungan dengan kamu aku seperti orang bodoh. Hanya karena namamu saja sudah membuatku gila."
''Bang Bujang terus merayu aja... ya?''
''Bukan merayu, May. Kalaulah mencintaimu seperti air isi ulang, mungkin aku adalah pengusaha paling sukses, karena takkan pernah kering."
''Udah ah...'' Maysaroh pura-pura merajuk.