BABELPOS.ID.- Penyerangan Markas TNI di Distrik Mugi Kabupaten Nduga Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), diduga ada peran asing yakni Negara New Zealand atau Selandia Baru.
Dikutip dari video akun milik @IKKHO di media sosial Helo yang dipostingnya pada 23 April 2023, pria yang bernama Krisyanto Yen Oni menyebut bahwa penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB hanyalah sandiwara Negara New Zealand belaka.
"Jadi, mereka menahan Kapten Susi Air yang mengakibatkan Kapten lainnya takut untuk terbang membawa makanan ke Papua," ungkapnya seperti dikutip sumeks.co.
Krisyanto juga menilai, ada sebuah kejanggalan dari kasus penyanderaan Pilot Susi Air ini. Dimana, kalau pesawat Susi Air tidak lagi membawa pasokan makanan untuk warga pegunungan, maka warga pegunungan terancam mati kelaparan.
"Karena, pesawat yang membawa pasokan makanan untuk warga pegunungan ya hanya pesawat Susi Air," lanjutnya.
Apabila hal tersebut terjadi, Krisyanto Yen Oni mengungkapkan, Papua akan menarik perhatian dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan turun tangan.
"Ini tolong menjadi perhatian pemerintah dan menjadi perhatian bapak-bapak TNI/Polri," tegasnya.
Krisyanto Yen Oni kembali mengungkapkan, bahwa Pilot Susi Air tersebut sebenarnya bukanlah disandera melainkan melarikan diri. Untuk diketahui, Pilot Susi Air tersebut berasal dari Negara New Zealand.
"Saya pikir ini ada benang merahnya. Dimana, New Zealand ini merupakan salah satu negara yang mendukung agar Papua merdeka dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," lanjutnya.
Adapun negara-negara yang mendukung Papua Merdeka, yakni, New Zealand, Belanda, Inggris, Amerika, dan Australia. Sehingga, penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB ini adalah sebuah drama belaka.
"KKB mau melepaskan Pilot Susi Air dengan satu syarat Papua lepas dari NKRI. Maaf saya berbicara kasar, kalau kalian mau menukar NKRI ini dengan seorang Pilot Susi Air, karena kalian memang sudah kongkalingkong dengan Pemerintah New Zealand," sebutnya.
Krisyanto pun berpesan kepada OPM KKB, jangan pun satu Papua, satu jengkal saja dari wilayah NKRI tidak bisa ditukarkan dengan apapun.
"Mengutip dari pernyataan Pemerintah New Zealand bahwa jangan melakukan Operasi Militer untuk menyelamatkan warga kami, pernyataan apa ini?," tanyanya.***