BUJANG PeDe pagi itu kecewa dan marah. Kenapa?
Iyah, itu gara-gara dia berbincang alot dengan seorang perempuan separuh baya yang memang punya toko dan bisa duplikasi kunci.
''Bik, bisa duplikasi kunci rumah, gak?''
''Bisa, tapi aku masih nunggu pelayan tokoku yang bawa kunci toko,'' ujar si Bibik singkat.
''Oh, masih belum sampai juga bik?''
''Iyh, belum. Tadi kuhubungi katanya masih nunggu. Om tunggu aja.''
Sudah 15 menit lebih menunggu, Bujang PeDe tanya lagi.
''Yang dalam perjalanan bawa kunci itu sudah dihubungi lagi Bik?''
''Sudah, yang bawa kunci bilang dia juga masih menunggu jawaban istrinya, karena kunci toko ketinggalan di rumahnya?''
Di sini kepala Bujang PeDe mulai berdenyut.
''Terus, istri yang bawa kunci bilang apa pula Bik?''
Istri yang bawa kunci bilang, di juga masih nunggu anaknya yang bawa kunci rumah...''
''Anak yang bawa kunci rumah sudah dihubungi belum Bik?''
''Sudah, anaknya bilang, dia juga masih nunggu ojek...''
''Nah, yang bawa ojek sudah dihubungi, belum Bik?''