MUNGKIN banyak dari kamu yang familiar dengan istilah tersebut, namun belum mengetahui maksudnya, ya.
Supersemar merupakan singkatan dari Surat Perintah Sebelas Maret, yang juga jadi bagian dari sejarah Republik Indonesia.
Supersemar adalah surat yang diteken Presiden Soekarno untuk Soeharto pada 11 Maret 1966.
Dalam surat tersebut, terdapat perintah untuk peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto.
Penasaran ingin mengetahui lebih jauh tentang supersemar?
Kamu bisa menyimaknya dalam artikel berikut ini.
Sejarah Supersemar
Lahirnya Supersemar tidak bisa lepas dari Peristiwa G30S pada 30 September sampai dini hari 1 Oktober 1965.
Tragedi tersebut memunculkan gejolak politik, sosial, dan ekonomi, bahkan Indonesia sempat mengalami inflansi tinggi lebih dari 600 persen pada tahun 1966.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Front Pancasila pun melakukan aksi protes dan menuntut adanya tindak lanjut Presiden Soekarno seadil-adilnya atas dampak Peristiwa G30S.
Pertama pada akhir Oktober 1965, kedua pada 12 Januari 1966 di halaman gedung DPR-GR dengan mengajukan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat) yang berisikan:
* Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI);
* Pembersihan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur yang terlibat G30S;
* Penurunan harga pangan.
Puncaknya, demonstrasi meletus pada 11 Maret 1966 di mana para mahasiswa melakukan demo besar-besaran di depan Istana Negara.