Peringati Hari Hutan Sedunia, Penggiat Lingkungan Ekspedisi Mangrove Sungai Bukit Layang

Sabtu 04-03-2023,18:51 WIB
Reporter : Tri
Editor : Jal

BABELPOS.ID, BAKAM - Ekspedisi Mangrove Sungai Bukit Layang dilakukan sejumlah penggiat lingkungan bersama pemerintah desa Bakam dan masyarakat Desa Bukit Layang. Ekspedisi bertepatan dengan Hari Hutan Sedunia yang bertujuan menggali potensi mangrove di Sungai Bukit Layang. 

Ketua Tim Pelaksana Ekspedisi Mangrove Sungai Bukit Layang tahun 2023 dari Bangka Flora Soceity (BFS), Fahmi Andika mengatakan ekspedisi Mangrove Sungai Bukit Layang dalam memperingati hari Hutan Sedunia sekaligus dalam memperingati hari ulang tahun ke-18 komunitas BFS. 

"Kegiatan ini bertujuan untuk bisa memberi manfaat, identifikasi dan pemetaan tanaman yang nantinya kita harap dapat menjadi pengembangan potensinya oleh pihak desa," kata Fahmi Andika dalam Ekspedisi Mangrove Sungai Bukit Layang, Sabtu (4/3). 

BACA JUGA:Ecowisata Mangrove Sebagai Solusi Konkrit Abrasi Pantai Mang Kalok

Sementara itu Kepala Desa Bukit Layang, Surono menyampaikan sekarang ini Sungai Bukit Layang masih terdapat kawasan hutan mangrove yang utuh walau di beberapa tempat ada yang kurang baik. Kondisi mangrove yang baik tersebut belum tersentuh tangan-tangan tak bertanggungjawab sehingga masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan. 

"Kita di sini untuk melihat mangrove yang cantik-cantik. Kegiatan ekspedisi mangrove ini harapan saya bisa memperkenalkan mangrove yang masih utuh, bukan mangrove yang rusak. Selain itu bisa mengenalkan Sungai Bukit Layang yang kaya akan udang satangnya," sebut Surono. 

BACA JUGA:Jaga Kelestarian Mangrove, PT TIMAH Tbk Tanam Mangrove di Desa Batu Belubang

Dalam Ekspedisi Mangrove Sungai Bukit Layang 2023 diikuti Kapolsek Bakam Iptu Widi, Ketua BFS Dian Rossana Anggraini, Pendiri BFS Yuli Tulistianto, BKSDA wilayah Babel, TNI, pemuda dan pelajar. Ekspedisi Mangrove Sungai Bukit Layang dilakukan dengan menggunakan perahu lalu menelusuri sejumlah spot mangrove di Sungai Bukit Layang. 

Dilakukan juga diskusi lingkungan terkait pengelolaan mangrove dan juga antisipasi ancaman kerusakan lingkungan. Ekspedisi ikut diisi dengan peninjauan lokasi sarang madu kelulut sebagai salah satu potensi di hutan Mangrove Sungai Bukit Layang.(*)

BACA JUGA:Prodi KSDA Unmuh Babel Ajak Kenali Potensi Mangrove di Pulau Kecil

Kategori :