BABELPOS.ID, TEMPILANG - Menyambut bulan suci Ramadan, masyarakat Desa Penyampak, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat menggelar Pesta Adat Dodol Bergema, Rabu (1/3/23).
Tradisi ini menurut salah satu warga sekaligus sang pembuat dodol, Saha, sudah dilaksanakan turun menurun dari dahulu.
"Sudah dari orang tua kita dulu, tiap mau nyambut puasa kita buat dodol," ungkapnya.
Saha menceritakan dulu masyarakat Desa Penyampak membuat dodol ini tidak secara massal, namun hanya di perkarangan rumah saja.
"Dulu kita membuat dodol ini dipinggir rumah, kalau inikan massal," ucapnya.
BACA JUGA:Ada Mentok Art Festival untuk Memeriahkan Hari Jadi Kota Mentok ke-288
Ia mengatakan dodol yang dibuat selama kurang lebih 11 jam tersebut, nantinya akan dibagikan ke sanak saudara dan bagi tamu yang datang ke acara ruah Desa Penyampak.
"Nantinya dodol ini dibagi keluarga dan pada saat ruah ada tamu yang datang kita bagi juga," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Dodol Bergema, Joko Malis mengatakan seluruh RT yang ada di Desa Penyampak ikut serta membuat dodol.
"Ada sebanyak 56 kawah (Kuwali) dari seluruh 15 RT yang ada di Desa Penyampak ikut serta membuat Dodol Bergema," ungkap Joko.
Ia menjelaskan tradisi ini sudah sejak ratusan tahun lalu, semenjak dirinya kecil hingga sudah kepala empat. Namun untuk agenda Dodol Bergema digaungkan sejak tahun 2011 silam.
"Mungkin sudah tradisi ini sudah menyampai ratusan tahun, semenjak saya kecil dodol ini sudah ada dimana umur saya sekarang sudah 44 tahun. Dodol Bergema sejak tahun 2011 sampai sekarang dan kurang lebih sudah kami laksanakan 13 tahun," bebernya.
BACA JUGA:Semarakan HUT Kota Muntok, Bupati dan Ribuan Masyarakat Nganggung Bersama
Joko mengungkapkan ciri khas Dodol Desa Penyampak, bila dimasak semakin lama bisa bertahan tiga sampai empat bulan meskipun tanpa bahan pengawet.
"Kalau bahan dodolnya seperti ketan, ketan itu tidak boleh beli di toko, ketan itu harus ketan khusus yakni ketan murni, kelapa, gula aren, gula pasir, ada sedikit minyak kelapa," tuturnya. (*)