BABELPOS.ID, KOBA - Kabar tak sedap terkait Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Desa Jelutung, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) yang terbengkalai dan tak terurus sama sekali setelah pembuatannya, padahal proyek tersebut bernilai Rp2,9 Milyar, ditanggapi langsung Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bangka Tengah Rahmat Wibowo.
Menurut Rahmat pihaknya tak pernah lepas tangan soal proyek tersebut, bahkan pihaknya masih melalukan pembinaan dan pembimbingan setelah penyerahan proyek tersebut kepada Pemerintah Desa Jelutung.
"SPAM itu sudah diserah terimakan ke Pemdes, namun kami masih membantu perawatan, pembinaan dan sosialisasi. Tak pernah kami lepas tangan kalau menyangkut masyarakat," ujarnya kepada babelpos.id pada Senin (2/1/2023).
Kata Dia, pihaknya sudah melakukan tugasnya sesuai yang seharusnya untuk pembangunan SPAM Desa Jelutung tersebut.
"Proyek tersebut sudah diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), karena Dana Alokasi Khusus (DAK) dan tak ada masalah. Artinya kami sudah lakukan pekerjaan kami secara benar, " tuturnya.
"Itu tidak jalan, karena kabelnya dicuri orang, rumah penjaga dirusak dan terjadi vandalisme. Hal tersebut diketahui saat melakukan monitoring ke lokasi," lanjutnya.
Sementara itu, Kabid Cipta Karya PU Bateng Sukma Anggia mengatakan bahwa proyek tersebut dibangun dari dana DAK tahun 2021.
"Jadi pembangunan SPAM Jelutung itu awalnya 9 Agustus 2021 dari DAK dengan penyelesaian Desember 2021. Selepas itu ada masa pemeliharaan selama 6 bulan," terangnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya bahkan sudah memberikan hak pengelolaan sementara di Bulan Maret 2022 kepada Pemdes.
"24 Maret 2022 kami bahkan sudah memberikan Berita Acara Pengelolaan Sementara kepada Pemdes Jelutung untuk segera dikelola dibawah Bumdes, " ujarnya.
"Tepat tanggal 10 bulan Agustus 2022 barulah kami serahkan hibah SPAM kepada Pemdes Jelutung yang ditandatangani dan diserahkan Bupati Bangka Tengah kepada Kepala Desa Jelutung," sambungnya.
Ia mengatakan, saat ini sudah terpasang sambungan rumah (SR) sebanyak 200 rumah yang dapat menggunakan SPAM tersebut sebagai sumber air di rumah.
"Kemarin tidak jalan, karena kabelnya dicuri, peralatan dirusak. Bahkan ada yang BAB di sana, sehingga tak bisa digunakan. Kami juga sedang melakukan perawatan, namun pengelolaan semuanya sudah di Pemdes bukan lagi di kami. Kalau sekarang semuanya sudah jalan, air bersih, kabel diperbaiki dan semuanya sudah menyala dengan seharusnya," imbuhnya. (sak/ynd)