BABELPOS.ID.- Ingat, tidak semua pria terutama yang sudah menduda mencari istri dari kalangan perawan. Banyak juga yang justru mencari pendamping hidup dari kalangan wanita 'seken hand' alias janda dengan alasan sudah berpengalaman dalam segala hal.
Sayangnya, tidak semua pria peminat 'janda' itu paham jenis-jenis janda. Untuk itu pelajari dulu jenis-jenis janda berikut, agar tidak salah dalam memilih.
Berikut janda-janda yang jangan dijadikan istri:
Hindari jenis JARAK, karena ini bahaya, yaitu Janda Rakus. Persis seperti tikus, bisa-bisa si pria dibuat kkering kerontang dkurasnya.
Juga hindari JALAR, karena janda ini juga bahaya, yaitu Janda ular. Hanya pintar menggoda dan mendesis serta mempermainkan lidahnya. Ini bisa-bisa si pria malas bekerja dan hanya di rumah salah dililit habis oleh si JALAR.
Lalu, JAROK, ini jenis Janda doyan Rokok, juga Janda Jorok.
Ada pula JAPASAK, Janda Pasukan Anak. Kalau si pria kaya raya, nggak jadi soal. Tapi kalau prianya hidup-pas-pasan, nah ini bisa jadi persoalan. Janda kayak nih sih orangnya baik, tapi 'pasukan anaknya' itu bisa jadi beban. Lebih-lebih kadang anak-anak bawaan bukan dari satu Bapak, ibarat pepatah mengatakan, 'anak-anak dari satu lesung' tapi 'alu'-nya lain-lain. Nah, karakter anak-anak jadid macam-macam.
Awas juga, JARGON, Janda Repot Gonta-Ganti. Janda kayak gini biasanya hanya mau menghabisi saja, persis kelakuan si JARAK.
Lalu, janda yang kayak mana bisa dijadikan istri:
JAPAN, ini bukan janda dari Jepang atau janda sisa Jepang, ha ha. Tapi janda mapan. Janda kayak gini memang susah di PeDeKaTe, karena dia merasa mampu hidup sendiri. Tapi sesungguhnya dia tetap butuh pelindung dan butuh teman hidup. Nah, tinggal bagaimana cara mendekatinya. Untuk urusan ini, --nanti akan dibahas edisi sendiri----..
JAREN-SAWIT, adalah Janda Keren Sarang Duwit ini hampir sama dengan JAPAN. Tapi, janda kayak kini punya mobilitas kerja yang tinggi. Kalau suami pemalas, pasti ditendangnya. Pola PeDeKate-nya juga peerlu strategi khusus.
Masih banyak jenis-jenis janda yang akan kita bahas nanti. Termasuk kalangan duda. Tapi edisi ini itulah dulu, agar jadi bahan renungan.