BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Usai meraih penghargaan capaian predikat terbaik pertama dalam pengelolaan hubungan media massa dari Bawaslu RI, Bawaslu Provinsi Bangka Belitung mengundang 30 media massa di Babel. Kali ini, Bawaslu Babel menggelar rapat peran media massa dalam pencegahan pelanggaran pemilu.
Koor Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas, Sahirin mengharapkan dalam kegiatan ini dapat memberikan manfaat sebagai dan menguatkan struktur jangkar demokrasi. Menurut dia, media massa merupakan salah satu unsur demokrasi.
"Kami tidak bisa menjangkau semua lini demokrasi. Kita berharap dengan sarana ini bisa memberikan pendidikan politik kepada masyarakat," ungkapnya usai membuka secara resmi kegiatan, Selasa (20/12) siang.
BACA JUGA:Jokowi Ingatkan Bawaslu Awasi DPT dan Tekankan 4 Poin Ini Agar Pemilu 2024 Jurdil
BACA JUGA:Luncurkan Indeks Kerawanan Pemilu 2024, Bawaslu Harap Semua Daerah Tetap Kondusif
BACA JUGA:PD PPI Babel Siap Kawal Keputusan KPU dan Bawaslu RI
Pemilihan umum menurut dia merupakan sarana kedaulatan rakyat memilih pemimpin. Oleh karenanya, pemilih diharapkan tidak hanya memilih berdasar janji tapi program peserta pemilu untuk mengawal Indonesia kedepan.
"Informasi sudah ada digenggaman kita. Namun menjadi PR kita informasi media sosial. Untuk itu kita bekerja bersama peran media kedepan melakukan pendidikan politik ke masyarakat kedepan," jelasnya.
Berkaca pada Pemilihan tahun 2019, pihaknya juga sudah melakukan evaluasi dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilu. Selain menyampaikan amanah kelembagaan pihaknya juga butuh masukan dari media massa.
"Kami mohon peran media bagaimana substansi demokrasi kedaulatan rakyat dijunjung tinggi sehingga tidak salah para pemilih memilih calon pemimpin," tuturnya.
BACA JUGA:Bawaslu Pangkalpinang Gelar Konsolidasi Pengawasan Tahapan Pemilu 2024
BACA JUGA:Bawaslu Soroti Potensi Politik Transaksional Saat Kampanye
BACA JUGA:Bawaslu akan Perkuat Sinkronisasi Data Pengawasan Pusat Hingga Daerah
Mantan Ketua Bawaslu Bangka Selatan ini berharap dengan pendidikan politik ini peran media lebih besar lagi dalam menginformasikan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin dengan benar dan tidak nilai sesaat. Masyarakat juga diminta untuk bijak menggunakan media sosial sehingga berita hoaks tidak mudah masuk di masyarakat.
"Jadi masyarakat mendapat informasi mana berita benar dan hoaks. Peran media juga bisa menyampaikan pesan demokrasi sarana mewujudkan kedaulatan rakyat," imbuhnya.