PANGKALPINANG, BABELPOS.ID – Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Partai NasDem Dapil Provinsi Babel Zuristyo Firmadata menyebut, perekonomian Indonesia terus tumbuh positif di tahun 2022.
Bahkan, katanya, pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III-2022 tercatat sebesar 5,72% (yoy).
Ini disampaikan Zuristyo saat menghadiri Sosialisasi Peran BUMN dalam Pemulihan Ekonomi Nasional yang diselenggarakan di Fox Hotel Pangkalpinang, Rabu (7/12/2022).
Menurut Zuristyo, menguatnya pemulihan ekonomi ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi Q3 2022 dibandingkan Q2 2022 sebesar 1,8% (qtq). Dengan tingkat pertumbuhan ini, level PDB nasional secara kumulatif sampai dengan Triwulan III-2022 berada 6,6% di atas level Kumulatif I-III Tahun 2019.
Dikatakannya, pertumbuhan positif di TW I hingga TW III 2022 ini mengesampingkan survei Bloomberg yang menyatakan Indonesia salah satu dari 13 negara yang punya potensi resesi di 2022.
“Pertumbuhan positif ini juga berpotensi menggairahkan sektor riil Indonesia, di tengah kondisi perekonomian global yang masih penuh tekanan,” ujar Zuristyo.
BACA JUGA: Zuristyo Firmadata: UMKM Pilar Kebangkitan Ekonomi Masyarakat Indonesia
Zuristyo memaparkan, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Global di 2022 dari 3,6% ke 3,2% dan meningkatkan proyeksi rata-rata inflasi global di 2022 dari 7,3% ke 8,2%.
Penurunan dari proyeksi ekonomi dan inflasi global, kata dia, disebabkan oleh ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina, kenaikan harga pangan dan energi dunia, dan kebijakan zero Covid-19 di Tiongkok yang menahan perbaikan gangguan rantai pasokan.
Karena itu, lanjut Zuristyo, BUMN punya peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, yang mana sepertiga dari perekonomian Indonesia merupakan kontribusi dari BUMN.
Menteri Erick Tohir juga menilai bahwa ketahanan perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global tidak terlepas dari peran BUMN yang sehat, sebagai motor pemulihan ekonomi nasional. Kementerian BUMN memprediksi total aset BUMN telah mencapai sekitar Rp 9.000 triliun di 2021 atau sekitar 53% dari PDB," jelas Zuristyo.
Untuk itu, dikatakan Zuristyo, BUMN yang sehat akan membantu mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berbasis adil dan makmur.
"Masyarakat yang makmur mampu meningkatkan perekonomian Indonesia. Dengan basis ekonomi kerakyatan dan juga fungsi BUMN sebagai agent of development. BUMN tetap menjalankan proyek-proyek pembangunan yang menciptakan lapangan kerja di tengah pandemi Covid-19," katanya.
Selain itu, kata Zuristyo, BUMN membuka kesempatan berusaha dan mendorong bisnis UMKM diantaranya dengan pengembangan pelabuhan Benoa sebagai Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dan pengembangan Bakauheni Harbour City (HBC) yang dikonsep 100% untuk menyokong perekonomian lokal di kawasan sekitarnya.