BABELPOS.ID, KOBA - Tragedi Pemilu 2019 silam membawa trauma tesendiri bagi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan sebagian masyarakat, tak terkecuali di Bangka Tengah. Banyak korban berjatuhan karena kelelahan saat bertugas sebagai panitia pemilihan umum dan mengurusi pemilu.
Andi, salah satu pendaftar anggota PPK mengaku takut dan trauma untuk ikut menjadi panitia pemilihan umum, karena kejadian 2019 lalu.
"Terpaksa ikut saya, karena memang cari kerjaan susah, kebun tidak ada, mana saya dipecat sekarang. Mau nungaw (aktivitas tambang inkonvensional skala kecil - red) jual timahnya susah," ujarnya kepada babelpos.id pada Selasa (6/12/2022).
BACA JUGA:Lolos Administrasi, 187 Peserta Calon Anggota PPK Pemilu 2024 Ikuti Test Tertulis CAT
BACA JUGA:Indeks Kerawanan Pemilu di Bateng Digarap, Ini Kecamatan Paling Rawan
BACA JUGA:KPU Bateng Gencarkan Sosialisasi Ad Hoc dan Penggunaan SIAKBA Pemilu 2024
Ia mengaku sudah mencari pekerjaan di beberapa tempat, namun hingga sekarang tak ada panggilan dan hanya PPK ini yang ada.
"Saya ke pemda, tapi katanya honor mau dihapus. Ke mini market, tapi sampai sekarang tidak ada panggilan. Ke tambak udang katanya tidak ada lowongan, karena susah cari kerja di Bangka Tengah, resiko jadi PPK saya ambil," tuturnya.
Ia pun berharap, pihak KPU bisa mengantisipasi, agar kejadian 2019 kemarin tidak terulang di Pemilu 2024.
BACA JUGA:KPU Babel Gelar Sosialisasi Tatap Muka Pemilu Serentak Tahun 2024 Tingkat Kabupaten Bateng
BACA JUGA:KPU Babel Gelar Sosialisasi Tatap Muka Pemilu Serentak Tahun 2024 Tingkat Kabupaten Bateng
BACA JUGA:Hadapi Pemilu 2024, Bawaslu Bateng Resmi Bentuk Sentra Gakkumdu
Sementara itu, Komisioner KPU Bangka Tengah, Hendra Sinaga mengungkapkan untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah mensiasati semuanya dengan baik. Mulai dari syarat kesehatan mutlak yang ditambahkan, hingga anggaran untuk suplemen ditambahkan.
"Jadi memang berkaca dari 2019, kami dari KPU Bangka Tengah sudah mendapat instruksi dari KPU Pusat untuk mengembangkan program-program guna meminimalisir resiko jatuhnya korban," ujarnya pada Selasa (6/12/2022).
Kata Dia, pihaknya sudah mengalokasikan dana untuk suplemen, menambahkan test kesehatan mutlak calon PPK dan PPS (Panitia Pemungutan Suara).